Mohon tunggu...
MEIRISMAN HALAWA
MEIRISMAN HALAWA Mohon Tunggu... Guru - H sofona osara

Lahir di Gunungsitoli, 18 Mei 1979

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Eksperimen

12 November 2024   12:03 Diperbarui: 12 November 2024   12:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

"Cukup. Saya sudah bosan dengan perdebatan ini. Tak bisakah kamu berbuat sesuatu tanpa harus memikirkan keuntungan pribadi...?"

 

Zamasi menunduk. Kembali seperti biasa.

 

Dokter Sanaro berbalik meninggalkan ruangan. Tapi kali ini sesuatu di kepala Zamasi bergerak liar tak terkendali. Dokter Sanaro terlalu naif.

 

V I I I

 

Keinginan adalah manusiawi. Pada tingkatan berikutnya keinginan adalah sebuah ambisi. Selama ia terkontrol maka semuanya terkendali. Tetapi saat ambisi diisi oleh ketamakan dan malah mengendalikan dirinya maka semua akan sangat jahat. Pagi hari kemudian Dokter Sanaro ditemukan tewas. Sebuah pisau dapur menghujam dada kanannya. Wajah lembut sang dokter terbujur kaku dengan darah sekujur tubuh. Siang itu juga seseorang menyerahkan diri kepada polisi. Ia mengaku telah membunuh dokter Sanaro. "Saya tak bermaksud membunuhnya. Tapi percayalah, malaikat Tuhan yang menyuruh saya membunuhnya."

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun