"Ha... ha... untuk apa malu, Bi. Itu anugerah. Begini, Bi, saya pikir Bibi perlu istrahat. Lebih baik menjaga kandungan Bibi saja. Saya mau kasih waktu istrahat sama Bibi sampai benar-benar sehat setelah melahirkan."
Â
"Maksudnya?"
Â
"Iya, Bibi sudah bekerja belasan tahun di sini. Wajar perlu diberi cuti seperti itu."
Â
"Tapi, Pak?"
Â
"Jangan kuatir tentang gaji Bibi. Walau Bibi libur gajinya tetap dihitung. Sementara cukup Eta yang bantu-bantu di rumah. Â Dan... satu lagi, suami Bibi sekarang kerja dimana..?"
Â
"Tidak ada, Pak. Sejak di PHK, dia kerjanya serabutan".
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!