Utilitarianisme pada mulanya digagas dari pemahaman bahwa pada dasarnya manusia dapat merasakan dua rasa utama, yakni kebahagiaan (pleasure) dan penderitaan(pain) (Mill,2016). Menurut Bentham (1996), Terdapat beberapa bangunan kebahagiaan utama yang merupakan kodrat manusia untuk merasakan nya, antara lain:
(1) Pleasure of sense, yaitu kebahagiaan yang dihasilkan oleh Panca Indra, misalnya bahagia karena bisa melihat sesuatu yang Indah atau bahagia karena bisa mengecap makanan yang lezat;Â
(2) Pleasure of wealth, yaitu kebahagiaan karena memiliki sesuatu, misalnya bahagia karena memiliki harta kekayaan;Â
(3) pleasure of skill, yaitu kebahagiaan karena memiliki sesuatu kemampuan dalam hal tertentu, misalnya bahagia karena memiliki ke ahlian hukum;
(4) Pleasure of power, yaitu kebahagiaan karena memiliki kekuatan dalam diri manusia untuk mempengaruhi orang lain, menekan orang lain, memberikan harapan atau ancaman kepada orang lain;Â
(5)Â Pleasure of benevolence, yaitu kebahagiaan karena melihat subjek lain berbahagia, misalnya bahagia karena melihat orang line atau seekor hewan berbahagia; Dan,Â
(6) Pleasure of malevolence, yaitu kebahagiaan karena melihat subjek lain menderita, misalnya bahagia karena melihat orang lain atau seekor hewan menderita.
Sedangkan penderitaan juga memiliki beberapa bangunan utama, diantaranya adalah:Â
(1) Pains of privation, yaitu penderitaan karena tidak memiliki apa apa, misalnya menderita karena tidak memiliki harta kekayaan;Â
(2) Pains of awkwardess, yaitu penderitaan karena gagal untuk mengaplikasikan sesuatu terhadap sesuatu, misalnya menderita karena gagal mendapatkan pekerjaan;Â
(3)Â Pains of enmity, yaitu penderitaan karena mengidap penyakit, dalam kondisi tidak sehat, atau meskipun sehat tapi hidup dalam lingkungan yang berpenyakit;Â