1980 Westmount High School, Quebec
"Aku tidak akan pulang, Padma... Aku takut!" Suara Wendy terdengar bergetar di antara isaknya.
Aku tertegun. Mataku beralih ke arah Wendy yang duduk terpekur di ujung meja. Dia berusaha menahan tangisnya, namun tetap saja sedu sedannya memecah hening yang sedari tadi menyelimuti ruang perpustakaan.
"Sstt....what happened, Wendy?" Aku berbisik pelan, sementara jemariku menepuk punggung tangannya berusaha membuat dia sedikit tenang.
"Aku sudah tidak kuat!" Suara Wendy tercekat.
"Tidak kuat kenapa?"
"Ramos.... Suami mamaku! Dia kerap memukulku setiap kali bertengkar dengan mama," terang Wendy. Jemarinya bergetar saat menyibakan ujung lengan baju, memperlihatkan garis-garis memar dan lebam di kedua belah tangannya.
Refleks aku terpekik.
"Ya Tuhaan... Ini tidak bisa dibiarkan Wendy! Kamu bisa mati kalau kamu terus-terusan hidup dengan orang tua macam itu!"
"Tapi aku tak tahu lagi harus bagaimana..." Wendy kembali terisak
"Sudah... sudah... mulai saat ini, kamu tinggal di rumahku. Ibuku pasti senang kalau kamu bisa tinggal bersama kami!"