Mohon tunggu...
Maureen Assyifa Agnimaya
Maureen Assyifa Agnimaya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya seorang pelajar di salah satu SMA negeri di Bandung. Sebenarnya cita-cita saya adalah menjadi seorang fashion designer karena saya suka sekali menggambar. Saya juga suka menulis cerpen, dan beberapa kali pernah menjadi juara menulis cerpen di berbagai lomba. Di media ini, saya akan menitipkan cerpen-cerpen yang pernah saya ikut sertakan dalam lomba menulis. Semoga menjadi inspirasi buat siapapun yang mencari referensi menulis cerita yang sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Padma

20 Juni 2023   09:21 Diperbarui: 20 Juni 2023   09:32 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

1980 Westmount High School, Quebec

"Aku tidak akan pulang, Padma... Aku takut!" Suara Wendy terdengar bergetar di antara isaknya.

Aku tertegun. Mataku beralih ke arah Wendy yang duduk terpekur di ujung meja. Dia berusaha menahan tangisnya, namun tetap saja sedu sedannya memecah hening yang sedari tadi menyelimuti ruang perpustakaan.

"Sstt....what happened, Wendy?" Aku berbisik pelan, sementara jemariku menepuk punggung tangannya berusaha membuat dia sedikit tenang.

"Aku sudah tidak kuat!" Suara Wendy tercekat.

"Tidak kuat kenapa?"

"Ramos.... Suami mamaku! Dia kerap memukulku setiap kali bertengkar dengan mama," terang Wendy. Jemarinya bergetar saat menyibakan ujung lengan baju, memperlihatkan garis-garis memar dan lebam di kedua belah tangannya.

Refleks aku terpekik.

"Ya Tuhaan... Ini tidak bisa dibiarkan Wendy! Kamu bisa mati kalau kamu terus-terusan hidup dengan orang tua macam itu!"

"Tapi aku tak tahu lagi harus bagaimana..." Wendy kembali terisak

"Sudah... sudah... mulai saat ini, kamu tinggal di rumahku. Ibuku pasti senang kalau kamu bisa tinggal bersama kami!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun