Mohon tunggu...
Maureen Assyifa Agnimaya
Maureen Assyifa Agnimaya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya seorang pelajar di salah satu SMA negeri di Bandung. Sebenarnya cita-cita saya adalah menjadi seorang fashion designer karena saya suka sekali menggambar. Saya juga suka menulis cerpen, dan beberapa kali pernah menjadi juara menulis cerpen di berbagai lomba. Di media ini, saya akan menitipkan cerpen-cerpen yang pernah saya ikut sertakan dalam lomba menulis. Semoga menjadi inspirasi buat siapapun yang mencari referensi menulis cerita yang sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Padma

20 Juni 2023   09:21 Diperbarui: 20 Juni 2023   09:32 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tapi kalian mengerti kan kenapa peraturan untuk tidak bermain di halaman itu kami buat?" Tanya Mrs. Eva. Suaranya terdengar tenang dan lembut.

"Iya kami mengerti Miss... Tapi kalau kami dipaksa untuk bermain sendiri di rumah kami masing-masing, justru itu salah satu bentuk penculikan yang telah kalian lakukan terhadap kami. Sedangkan di usia kami, bermain adalah sebuah hak yang tidak boleh dikekang oleh siapapun termasuk kalian para orang dewasa!" Aku kembali berseru, berusaha mengutarakan isi dalam kepala dengan selugas mungkin. Sebaris senyum kembali tersungging di bibir Mrs. Eva setelah mendengar keberatanku.

"Baiklah... Kalau begitu, keberatan kalian akan saya sampaikan kepada owner. Semoga kalian bisa bermain lagi bersama-sama secepatnya!"

"Horeeee!!!"

"Hiduup Miss Eva....!!"

"Hipp... hippp... horeee!"

Serentak aku dan teman-temanku berseru kegirangan. Emily dan beberapa anak yang masih kecil meloncat-loncat dan berteriak dengan riang.

"Thank you Miss Eva for your appreciation!" Ucapku penuh haru di balik rengkuhan tangan Mrs. Eva yang mendekapku dengan hangat.

Sejak saat itu, akhirnya kami diperbolehkan bermain kembali di playground dan taman. Untuk menjamin keamanan anak-anak selama bermain, pihak pengelola memasang pagar dengan pos penjagaan di sekelilingnya.

Dan itulah pertama kalinya aku berani menyuarakan pendapat di depan orang lain.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun