"Burung apa itu?" tanyaku pada pohon kenari yang sama-sama terheran menyaksikan burung itu terbang. Sepertinya ini pertama kali kami melihat burung itu.
"Burung garuda mungkin..." jawab pohon kenari setengah berbisik. Suaranya tenggelam oleh deruan burung raksasa itu. Burung itu terbang begitu cepat. Meninggalkan rasa takjub dan aneh yang bergelayut dalam asa kami. Pandang kami masih terpaku, hingga burung itu berubah menjadi titik dan menghilang.
"Aku rasa, sebentar lagi kita akan kiamat!" seloroh pohon kenari kemudian. Suaranya pelan.
"Ah... kamu ada-ada saja!" aku terkikik mendengarnya.
"Kata ibu, dunia akan kiamat kalau mulai banyak mahluk-mahluk asing yang tiba-tiba muncul," jelas pohon kenari. Suaranya terdengar serius tak seperti biasanya.
"Tidak mungkin lah ada kiamat. Lihat saja gunung Balayang! Dia masih gagah berdiri mengawasi kita," elakku sambil menunjuk ke arah gunung balayang di kejauhan. Pohon kenari tak bereaksi. Dia terdiam penuh kecemasan.
******
Beberapa minggu yang lalu, kami berdua dikejutkan oleh kedatangan segerombolan bekantan. Mereka berlarian dari satu ranting ke ranting berikutnya. Tak lama mereka berhenti tepat di sebuah batang pohon tengkawang, tak jauh dari kami. Lalu mereka berteriak. Lengkingannya memekakan telinga. Memenuhi sudut-sudut hutan yang pekat tertutup kabut.
"Gawaaat... ini sungguh mengerikan!" seekor bekantan betina berteriak ribut, sambil sesekali dia terisak. Tangan kanannya mendekap anaknya dengan erat, sementara tangan kirinya kuat mencengkram ranting pohon tengkawang. Beberapa bekantan betina lainnya mencoba menenangkan.Â
Tak jauh dari mereka, bekantan jantan nampak berjaga mengelilingi anggota kelompoknya. Ada sekitar 20 bekantan yang hari itu kami lihat. Sepertinya mereka tengah mengalami masa-masa sulit. Entahlah, aku sendiri tak berani bertanya ada apa gerangan dengan mereka. Pohon kenari yang berdiri tepat di depanku, menatapku penuh tanya. Aku mengedikan bahu tanda tak tahu. Lalu kami berdua kembali terdiam, mencoba mencuri dengar pembicaraan para bekantan itu.
"Kamu tadi lihat kan, bagaimana tetua mati?" tanya seekor bekantan jantan kepada salah satu temannya.