"Maaf ya, aku nggak sengaja serius..."
Aku menganggukan kepalaku mantap, mataku menelisik mata hitam legamnya. Matanya sungguh membuatku terbuai akan tatapan itu. Mata besar dibalik frame kamacamatanya, alis tebal, hidung mancung, dan....
Astaga..... aku mikir apaan????
Aku menggelengkan kepalaku, mengetuknya pelan agar pikiranku sedikit jernih.
"Loh kepalamu sakit?"
"Eh?"
Aku mengedipkan mataku berkali-kali. Ini ngapain si cowok berkacamata pegang-pegang tanganku?
"Itu kok kepala kamu diketuk gitu? Sakit ya gara-gara tadi?"
"Eh...enggak ko. Maaf tanganku"
Si cowok menatap tangannya yang berada di pergelangan tanganku, dia berucap maaf dan melepaskan genggamnya. Setelah berkali-kali mengucap maaf --dan aku bosan mendengarnya- akhirnya dia pergi ke arah segerombolan cewek cowok di meja tengah kantin.
Setelah dari tadi aku menunggu Tasya akhirnya cewek itu datang dengan mangkok di kedua tangannya. Tasya duduk didepanku, dia menaikkan alisnya dan mengerut bingung.