Dukungan datang dari seluruh pedagang sekitar. Mereka tahu persis Bahar menyukai gadis itu.
Bahkan, mereka akan mempersiapkan lamaran bersama saling membantu. Kebaikan Bahar kini berpulang padanya.Â
Lamaran itu dilakukan tepat malam itu. Eh, jawaban sang ayah berbalik haluan. TIDAK!
Seakan seperti halilintar, ayang sang Gadis cantik menolak lamaran Bahar. Alasannya satu, kerabat terdekat akan melamar anaknya.Â
Sedangkan Bahar belum dikenal baik olehnya. Lagi-lagi, sang ayah tidak menginginkan kejadian buruk terulang lagi pada anaknya.Â
Bahar tidak bisa berbuat banyak. Nasib tidak bisa dirubah. Namun dari itu, sebuah kejadian tak disangka terjadi. Seorang saudagar kaya meminta Bahar memperbaiki mobil tuanya.
Skil reparasi mobil dari penjara memang ajaib. Bahar berhasil menghidupkan mesin mobil yang lama membisu.Â
Sebagai imbalan, Bahar mendapat hadiah mobil klasik dari saudagar sebagaimana janjinya.
Dikala mobil hadiah diantar ke alamat Bahar, betapa terkejutnya ia. Sebuah karung berisi emas batangan ditemukan saat membuka kap mesin mobil.
Kejujuran membimbingnya untuk segera mengembalikan uang itu ke saudagar. Sesuatu yang ajaib terjadi ketika ia tiba di rumah saudagar.
Sang calon mertua yang menolaknya sedang bercakap bersama saudagar. Siapa sangka, kejujuran Bahar membuka pintu hati yang keras. Hati seorang calon mertua kini terbuka lebar untuk Bahar.