Mohon tunggu...
marzani anwar
marzani anwar Mohon Tunggu... -

Peneliti Utama at Balai Litbang Agama Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penjemputan Eks Gafatar di Batam

23 Maret 2017   12:07 Diperbarui: 23 Maret 2017   12:16 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal Kemunculan

Gerakan Fajar Nusantara yang merupakan organisasi massa, pernah tercatat di Kesbangpolinmas Batam, tahun 2011. Para anggota, yang banyak bertempat tinggal di Komplek Perumahan Taman Raya, dekat Bandaara Hang Nadim. Kegiatannya bersifat sosial dan terbuka. Sehingga siapapun bisa berpartisipasi.

Pada awal-awal gerakan, kegiaan yang tampak dari luar tidak lebih dari kegiatan oleh ormas bernama Gerakan Fajar Nusantara tersebut. Orang mengenalnya, karena seringnya melakukan kegiatan sosial dan bersifat massal. Diantaranya adalah mengadakan donor darah massal. Diikuti oleh siapa saja yang ingin meyumbang darahnya ke PMI. Sekali waktu mengadakan kerjabakti, secara gortong-royong membersihkan kampung. Pernah juga mengadakan  sunatan massal. Tempat kegiatan tergantung kepentingan.

Ada saat di mana Gafatar Pusat membubarkan diri, karena isu “menjadi pengikut al-Qiyadah”, yang telah difatwa sesat oleh MUI. Tepatnya pada awal tahun 2015, para anggota Gafatar Batam terus pada berkumpul di sebuah perumahan Odesa. Bersamaan dengan itu, kemudian pindah lagi dan membuat Posko di rumah Blok B No. 8 Komplek Ruko KDA (Kurnia Jaya Alam). Di rumah itu terlihat banyak anak-anak kecil. Diantara ada beberapa yang menjadi pengajar anak-anak tersebut secara home-schooling.

Instansi Kesbangpolinmas Batam, pada dasarnya, adalah yang berkewajiban melakukan: Pencatatan keberadaan dan keanggotaan Gafatar; pengawasan terhadap ormas yang diduga kuat bertindak ekslusif atau mengganggu ketentraman masyarakat; Bekerjasama dengan ineteligen daerah, untuk memperoleh sebanyak informasi mengenai gerak gerik Ormas seperti Gafatar. 

Namun diakui, pada saat itu, pihak Kesbangpolinmas  tidak cukup perhatian terhadap kegiatan Ormas tersebut, kecuali mendaftar sebagai Ormas yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Tentang kegiatan di lapangan, mereka (Gafatar) tidak pernah minta ijin ke instansinya[3]. Kegiatan yang dilakukan Gafatar nyaris tidak ada laporan ke Kesbangpolinmas. Inteleigen daerah juga tidak memonitor kegiatan seperti itu. Demikian juga juga  FKUB yang biasanya bekerjasama dengan kesbanglinmas ketika ada masalah konflik bernuansa agama, tapi dalam hal ini luput dari perhatiannya.

Dari pihak eks Gafatar sendiri yang menginformasikan, bahwa kegiatan sebelum mereka berangkat ke Kalimantan adalah seperti: melakukan  donor darah massal, mengadakan kerjabakti lingkungan, dan lomba ketrampila anak anak. Mereka mengadakan kegiatan secara terbuka, dan mengundang peserta secara massal, sebagai layaknya organisasi sosial yang bergerak untuk kepentingan kemanusiaan dan sosial lainnya. Kegiatan  lomba ketrampilan anak-anak, pernah menggunakan tempat di Kepri Mal.  Jenis lombanya adalah tarian daerah. Mampu mendatangkan cukup banyak peserta, karena para peserta yang kesemuanya anak-anak,  didampingi oleh orang tuanya. 

Kegiatan yang mereka adakan, dengan mengusung sebuah missi membangun persatuan Bangsa, yakni dengan mengadakan kerjabakti kebersihan lingkungan. Masyarakat menyambutnya, baik-baik saja, karena memberi manfaat kepada lingkungan. Demikian juga para pemuka agama, yang kebetulan ikut berpartisipasi, juga tidak menaruh kecurigaan apa-apa, karena ajaran agama apapun  kalau dihayati akan menyelamatkan kita, katanya.

Keanggotaan

Melalui berbagai kegiatan sosial itu, tampaknya yang dijadikan sarana untuk memperkenalkan kepada masyarakat, tentang apa itu Gafatar, Di tegah-tengah setiap kegiatan, selalu disodorkan brosur untuk memperkenalkan visi dan missi Gafatar. Di lampirkan juga formulir isian, yang memuat antara lain: uraian singkat tentang tujuan didirikan Gafatar, di mana organisasi mengusung semangat kemandirian atasnama Tuhan Yang Maha Kuasa.

Ada sebuah kompleks perumahan di Batam, namanya Kampung Pancasila. Kata seorang anggota Gafatar, kampung ini adalah satu RW, yang terdiri beberapa RT. Semua warganya adalah Gafatar. Ada  500 orang menjadi anggota. Awalnya satu persatu keluarga mereka diperkenalkan tentang eksistensi Ormas Gafatar. Kalau hari minggu diajak gotongroyong. Kegiatan biasanya dipilih atau dikaitkan dengan hari libur nasional, sesuai permintaan warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun