"Assalamualaikum..." Ucap dokter Ashraf di telepon
"Waalaikumsalam,dengan siapa?" Jawab orang disebrang sana dengan suara lembutnya
"Tolong datang ke rumah sakit Anggara, Gavin anak ibu berada-
Tuutttt
Ucapan dokter Ashraf terpotong kareta telepon di seberang sana tiba-tiba dimatikan.
Disini lain,ibu Gavin dan Anya menelepon pak Haris untuk membawa mobil ke rumah sakit Anggara dengan terburu-buru
" Cepat pak!" Ucap Anya tak bisa menahan tangisnya sembari menenangkan mama nya yang menangis tanpa henti seolah-olah mereka sudah diberi firasat bahwa anak dan kakaknya sudah pergi
Sesampainya mereka berdua di rumah sakit Anggara. Mereka langsung menuju ruangan dimana Gavin berada. Yang ternyata sudah tertutup dengan kain putih suci tanpa noda
"Kakkkkkkk!!!" Teriak Anya saat melihat kakaknya sudah terbujur kaku tak berdaya
"Gavinnn,ini mama nak. Sayang,hmm. Bukannya mama sudah bilang jangan pergi lama-lama. Ayo pulang sayang, sama mama dan Anya" ucap lirih mamanya sembari membelai pipi Gavin lembut
"Kak,kakak janji sama Anya gak akan ninggalin Anya sama mama. Kakak gak nepatin itu. Kakak bohong sama Anya!!!" Ucap Anya sambil menangis tiada henti, pak Harus berusaha menenangkan 2wanita yang sangat Gavin sayangi itu