"Ada apa?"
"Sekali lagi,makasih ya" ucap Anya dan dibalas senyuman lembut dari sang kakak
"Oke,kamu kek ditolongin apa aja. Yaudh kakak keluar dulu ya,takut nanti kamu keburu banyak. Kalau ada apa-apa panggil kakak aja. Bye " ucap Gavin sambil menutup pintu dengan pelan
"Aku beruntung punya kakak sehebat kak Gavin. Pah, kak Gavin bener-bener cowok bertanggung jawab. Dia udah ngurus mamah sama Anya yang petakilan ini dengan baik. Semoga aku bisa bales kebaikan ka Gavin selama ini. Dengan belajar sungguh-sungguh. Buat mamah sama kak Gavin bangga disini sama aku. Ya kan pah? Nanti kita kumpul bareng lagi." Ucap pelan Anya sambil menahan tangis
Tak disangka di balik pintu, seseorang masih mendengarkan apa yang gadis remaja itu katakan
"Maafin kakak,Nya."
Paginya mereka siap-siap tuk berangkat ke sekolah
"Anya,hari ini dan seterusnya kamu bareng kakak lagi ya. Pak Haris udah berhenti, karena ga mungkin kita menggaji Pak Haris sedikit,beda ketika masih ada papa. Jadi,kita harus belajar mandiri okay?" Ucap Gavin tak lupa dengan senyum hangatnya
"Oke kak,aku gak apa-apa kok" balas Anya
" Yaudah yu berangkat, kamu udah pamitan kan sama mama?" Tanya Gavin
"Udah dong, yakali sama bidadari cantik aku gak pamitan" jawab Anya