"Kakak masuk ya" ucap Gavin Dan membuka pintu kamar Anya pelan
"Maafin kakak Nya,kakak ga maksud buat kamu sedih. Kakak kan cuman becanda" ucap Gavin sambil duduk di pinggir ranjang adiknya
" Tapi,aku kepikiran kak. Sumpah! Becanda kakak itu ga enak. Gimana kalau kenyataan? Bayangin aja,disini aku cuman punya kakak sama mamah. Kalau itu bener terjadi. Aku bakal ngapain sama mama disini?" Ucap Anya dengan emosi tanpa sadar air matanya pun ikut mengalir
"Maaf,maafin kakak Nya. Kakak janji kakak gak akan ninggalin kamu sama mama kecuali kehendak dari yang maha kuasa " ucap Gavin sambil memeluk adinya
"Sekarang kita makan ya. Nanti kamu sakit" lanjut Gavin menenangkan
"Oke,maafin aku ya kak. Aku emang agak sensitif akhir-akhir ini." Ucap Anya sambil mengusap air matanya
Di meja makan mereka makan dengan keheningan, berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya selalu penuh dengan canda tawa
"Kalian kenapa sih hmm? Cerita dong sama mama" ucap mama lembut setelah mereka menyelesaikan makannya
"Nggak kok ma, aku sayang mama" ucap Anya sambil memeluk mamanya
"Maafin Gavin ma,Nya" lirih Gavin hampir tak terdengar oleh mereka
"Anya,besok kakak izin ya. Kamu naik angkot dulu gak papa kan?" Tanya Gavin tiba-tiba