" Nggak ma. Ma kalau Gavin ada salah maafin Gavin. Tolong jaga kesehatan mama ya. Maafin Gavin yang kadang selalu jadi anak bandel" peluk Gavin erat
"Loh, loh ada apa nih peluk-pelukan sambil nangis pula . Anya gak diajak" cemberut Anya
"Sini" ucap Gavin sambil merentangkan tangan nya menyambut Anya memeluknya
"Kakak sayang Anya. Jangan manja lagi ya. Belajar dewasa, jangan ngandelin orang lain mulu. Kamu harus berdiri dengan kaki kamu sendiri. Maafin kakak yang belum jadi kakak terbaik buat kamu." Ucap Gavin seraya melepaskan pelukannya dan mencium kening adiknya lembut
"Kak,kakak gak ada hal yang disembunyiin dari aku kan?" Tanya Anya mulai curiga
" ngga kok,kakak harus pergi ke rumah temen mau nginep. Jagain mama ya. Kakak sayang kamu." Ucap Gavin lirih
"Mah,I love u." Lirih Gavin sambil mencium kening ibunya lama
"Gavin,hati-hati di jalan ya. Kamu jangan lama-lama perginya. Mamah sama Anya bakal kangen sama kamu" balas ibunya sambil menangis seakan tahu apa yang akan terjadi pada anak tampannya.
"Assalamualaikum" pamit Gavin
"Tuhan,jagain mamah dan adik saya. Jika saya tak kembali lagi,tolong buat mereka kuat. Seperti aku yang kuat ketika papa pergi" lirih Gavin sambil memandang halaman depan rumahnya,seakan sedang merekam apapun yang dia lihat
Sesampainya Gavin di rumah sakit,Gavin langsung menemui dokter yang selalu setia menanganinya