"Dok,saya siap. Apapun yang terjadi saya siap." Ucap Gavin tegas
"Ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan?jika kemungkinan terburuk terjadi padamu?" Tanya dokternya lirih
"Tentu,aku sudah menyiapkannya untuk ibu dan adik saya. Dokter mau kan memberikannya kepada 2 orang wanita yang sangat saya cintai di dunia ini?" Tanya Gavin diiringi senyum tulusnya
"Tentu saja Gavin. Persiapkan dirimu besok. Kau harus berhasil" jawab dokter Ashraf seraya menepuk pelan pundak Gavin
"Terima kasih Dok " balas Gavin tersenyum
Esoknya operasi pun berjalan dengan menegangkan
"Dok! Kejut jantung pasien melemah" ucap sister memberi tahu.
Tuuuuuuuutttttttt
Terdengar suara monitor dengan nada lurus memekkakan telinga, memberi tahu bahwa sosok tampan dengan berbagai alat di tubuhnya telah pergi.
"Dia sudah bahagia." Ucap pelan dokternya sembari menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Ia sedih, Karena Gavin adalah sosok yang kuat, penyayang, dan hangat. Gavin adalah anak yang baik.
"Aku akan memberi tahu keluarganya langsung" ucap dokter Ashraf berusaha tegar