Mohon tunggu...
Marfi Nasrullah
Marfi Nasrullah Mohon Tunggu... Lainnya - SIswa

dukung saya dengan membaca hasil karya saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

War is The Beginning of Life

21 November 2021   18:27 Diperbarui: 21 November 2021   18:36 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kode etik pertempuran

Hujan merintih dengan suara petir yang bergemuruh, gelap mencekam bagaikan suasana di ruang hampa tanpa ada gravitasi, suara mortir bak meteor yang berjatuhan di mana mana, satu persatu tumbang menyerupai daun yang dihempaskan hingga mengeluarkan haema (darah). Bedil di segala arah penjuru yang tak dapat di elakan.

Siapa dia ? perwira muda kapten Tjotko Wira Adi yang gagah berani menerobos butiran peluru yang diluncurkan hanya demi menyelamatkan diriku yang bak sampah di medan pertempuran ini. Kapten tjotko memerintah Letnan Dua Clips xavender yang merupakan keturunan blasteran kincir angin itu untuk membawa mundur peletonnya dari garda terdepan untuk menuju bukit Malv di distrik Ciburuy.

''Kau bagaikan tikus yang begitu hina Tjotko, kau tak layak menyandang Label Kapten. Dirimu bak pengecut yang terbecir tunggang langgang" teriak seorang dari arah penjuru lorong keresidenan.

                Kapten tjotko kemudian melirik ke arah lorong untuk memberikan hormat. Namun, kepalang marah seperti dirasuki kesetanan, keresidenan itu menampar menarik lencana membuang baret menendang kapten Tjotko bagaikan pemain MMA yang sedang berada di posisi dominan hingga membuat kapten tjotko terjatuh.

                Kapten tjotko lalu berdiri tegak tak melawan. Ia pasrah seperti menunggu ajal yang datang. Tetapi, aku yang saat itu menyaksikan kapten tjotko disiksa seperti itu, aku segera berlari menerjang residen itu hingga membuat nya tersentak kaget ketar ketir. Kapten tjotko memarahi ku karena ia melarang siapapun untuk melawan atasan.

                "Hei jong volwassene tangkap tikus dan anaknya  itu adili mereka dengan pengadilan militer"

                Aku dan Kapten tjotko satu sel tahanan militer. Kami menunggu untuk persidangan militer yang akan dilansungkan dalam waktu 1 minggu. aku melihat kapten tjotko yang begitu religius dan kutu buku di bidang strategi militer dan politik. Ia mengajariku banyak hal dari mulai sikap, sifat dan bidang akademis.

                Aku saat itu menyandang pangkat Sersan satu korps infantri, walaupun pangkatku lebih rendah dari Kapten tjotko. Namun, ia tetap menunjukan sifat rendah hati dan seperti anak sulung yang mengasihi dan menyayangi adik bungsunya.

                Seminggu kemudian kami di bawa ke persidangan. Kami di serang habis habisan oleh pihak opsisi. Pihak pro kami tidak kalah saing , mereka membela kami dengan segenap kemampuan sehingga bisa membuat aku dan kapten tjotko di bebaskan tanpa syarat oleh sang hakim dan diberikan wewenang kembali sebagai tentara.

Ku pilih jalan Satu lambung

                serdadu belanda telah sampailah kepada gerbang distrik ciburuy di bukit malv dengan kekuatan penuh, kami tak kuasa membendung kekuatan yang tak sepadan. Bagai Lava di tengah kota, mereka hancurkan logistik,transportasi hingga alutsista kami hingga tandas, yang tersisa hanyalah jiwa raga.

                "kita akan gunakan Taktik perang satu lambung, jangan biarkan keadaan semakin rancu. Ini medan tempur bukan medan ajang kesedihan. Bangkit" teriak kapten tjotko

                Kami pun mengikuti arahan kapten tjotko, 1 kompi yang dibawahi tjotko berisikan 250 orang. Berbeda jauh dengan serdadu pihak kincir angin yang mengirim brigade yang terdiri dari batalyon infantri, batalyon kavaleri serta batalyon perhubungan yang total personilnya 4000 orang.

                Sebelum memulai taktiknya, Kapten tjotko menyuruh anggotanya untuk berdoa sebelum melangkah dan bersiap untuk mati demi negara. Kapten tjotko memberi mandat kepada LetdaClips xavender untuk memimpin peleton di garda terdepan untuk menahan serangan belanda sehingga kapten tjotko dan pasukannya akan bertugas menjadi kekuatan utama untuk menghancurkan lambung musuh.

                Korban berjatuhan di kedua belah pihak, Alutsista darat musuh seperti panser, tank, kendaraan lapis baja, artilery berhasil kami hancurkan kekuatannya . Wilayah bukit malv yang lumayan dekat dengan arah laut membuat serdadu Angkatan laut belanda  diuntungkan dengan mengirimkan frigates, corvets, kapal selam, dan kapal penghancur membuat kami kewalahan tak berdaya.

                Kami hanya pasrah sambil berdoa karena perbekalan dan logistik kami sudah benar benar habis dan banyak dihancurkan oleh mereka. Kaburpun bukan jalan yang terbaik karena di sekeliling distrik sudah di blokade oleh serdadu musuh. Rumah warga sipil juga sudah seperti sebuah arang yang telah gosong akibat mortir mortir yang mereka luncurkan seperti air hujan.

                Kapten tjotko menyuruh beberapa pasukan untuk bertahan sedangkan ia akan menghubungi markas besar untuk meminta bantuan dengan cara memakai radio an/prc-77. Ia secara termin mundur untuk mencari tempat aman agar bisa menghubungi mabes dengan aman dan terkendali. Bantuan Mabes ternyata mereka akan mengirimkan bantuan AL yang dipimpin Laksamana Muda yos sudarso, bantuan akan datang 2 hari dari hari mereka meminta bantuan.

                Aku baru pertama kali melihat kapten tjotko berkeluh kesah hingga menitikan air mata. Ia benar benar sedih karena bantuan cukup lama di saat mintakan bantuan, tak ayal jika mereka akan di bantai oleh pihak serdadu. Kapten tjotko Menyuruhku untuk memimpin regu ke wilayah Sadang He di wilayah utara ciburuy untuk membawa para warga sipil. Sedangkan ia akan kembali memimpin di kekuatan utama.

Aku pun menerima mandat itu dengan segala kehormatanku, aku pun membawa personel yang beranggotakan 30 orang itu lalu membantu warga sipil yang masih selamat untuk menuju sadang He. Jarak antara Ciburuy dengan Sadang He hanya 2 kilometer. Di wilayah darat menuju sadang he diblokade oleh serdadu belanda. Kami terpaksa menggunakan jalur danau untuk menuju kesana.

Walaupun para serdadu melihat kami di danau tapi mereka tertahan oleh pasukan Letda Clips Xavender yang membuat mereka tergisil dan tertekan. Kami berhasil mengamankan para warga sipil dengan selamat tiada korban yang berjatuhan Disisi lain setelah sekian jam kami mendapati luka yang mendalam dikarenakan berita kabar buruk bahwa dikatakan Letda Clips xavender meninggal dengan tembakan musuh yang brutal tiada ampun. Kapten tjotko yang mendegar jikala para personilnya banyak yang gugur, mengisyaratkan kepada mereka untuk mundur berangsur ke wilayah barat ciburuy yaitu westelijke hoek ciburuy

Saking stres dan terdesaknya kami pihak pejuang, sebagian dari kami ada yang memutuskan untuk membom bunuh diri musuh, para pembom itu ada yang memberikan surat kepada keluarga, ibu, ayah, kekasih, anak, dan ke yang bersangkutan lainnya sehingga menetes air mata ini. Pedihnya penjajahan, kejam nya para binatang buas belanda itu yang memangsa kami yang sudah tak berdaya.

Menuju cahaya titik pertempuran

                Setelah kami bertahan 2 hari dari pihak serdadu belanda, akhirnya pasukan bantuan AL yang diketuai Yos sudarso telah tiba dengan membawa KRI macan tutul , 2 frigates, 4 corvattes, 1 kapal selam, dan 2 ranjau laut sehingga membuat belanda kesusahan walau AL mereka lebih besar dari AL yang dipimpin Yos Sudarso.

                Yos sudarso bertemu dengan Kapten Tjotko di kantor unit darurat bawah tanah untuk membahas kolaborasi AD-AL dalam pertempuran Malv ini. AD yang tersisa hanya ada 74 personil dengan kekuatan pendukung yang tersisa 2 tank dan 18 mobil yang diberi senapan mesin.

                Laksamana Madya yang berpengalaman dalam banyak peperangan membuat strategi yang cemerlang, yaitu memerintahkan dari pasukan AD yang tersisa untuk bersedia bergeriliya menghancurkan kekuatan lambung musuh. Sedangkan  55 orang AD lainnya akan melakukan serangan frontal untuk membantu pengalihan para geriliyawan terhadap pihak serdadu kincir angin.

                Pasukan AL yang memang tak sepadan pun membuat yos sudarso kewalahan. Akan tetapi, pengalamannya yang tak bisa di anggap remeh itu berhasil memporak porandakan AL  ratu wilhelmina di laut Malv itu sampai membuatnya terjerit jerit. Di matra darat para geriliyawan yang dipimpin olehku berhasil menempati pihak logistik musuh serta menangkap Kolonel Van Dedrick Wigburg dan serdadu belanda lainnya tuk dijadikan sandera.

Setelah dari peperangan itu kapten tjotko dan anak buahnya di naikan pangkatnya. Tjotko di naikan menjadi mayor. Sedangkan aku di naikan menjadi sersan kepala. Sementara itu, laksamana muda yos sudarso di naikan menjadi laksamana Madya. Ini adalah suatu apresiasi yang membanggakan.

 Dari pihak AD di distrik Ciburuy mulai berbenah untuk memperbaiki alutsista dan juga merekrut anggota baru. Di sisi lain AD yang di pimpin mayor tjotko dan AL yang dipimpin laksamana madya yos Sudarso semakin solid dan akrab. Hampir di beberapa misi saling mengkoordinasikan satu sama lain.

                Aku mengaggumi Mayor tjotko dan Laksmana madya Yos sudarso. aku banyak belajar dari mereka tentang jiwa kepemimpinan, peperangan, strategi, mental dan lainnya. Karena kemenangan peperangan kami di pertempuran Malv, kami banyak di kenal oleh AD kelompok lain bahkan AU memberikan sebagian alutsista mereka pada kami dengan persetujuan Presiden dan DPR tentunya.

Tujuan kita sama namun cara kita berbeda

                Saat kami menangkap Kolonel Van Dedrick Wigburg dengan memasukkannya ke dalam mobil jeep untuk penahanannya. Ia mengungkapkan padaku bahwa ia sebenarnya membenci Netherlands dan tentara belanda sendiri. Aku hanya menduga bahwa ia sedang menjadi bunglon agar bisa diampuni dan dibebaskan.

"tak layak diri mu untuk dipercayai, dari abad 17 nenek moyangmu selalu mengatakan suatu janji bagi kami (rakjat indonesia) pada saat kalian di ujung tanduk untuk mengelabui kami semua" ucapku pada kolonel van dedrick

"dulu keluargaku dibantai oleh pihak kompeni di hadapan mata ku sendiri. Aku masuk ke Angkatan perang Belanda hanya ingin menghancurkan mereka sahaja. Tak ada alasan lain setelah keluarga ku mati, aku merasa hidup di air keruh. Aku sudah menyiapkan senjata yang sangat amat besar tuk menghancurkan Uni eropa dan Amerika" jawab Dedrick

"Kenapa kau ingin menghancurkan Uni eropa dan Amerika? Yang bersalah itu negaramu sendiri" ucapku

"Walaupun diriku seorang serdadu belanda. Namun, aku mencintai Negara indonesia ini. Menurut perspektif ku dengan seorang ahli Profesor dari jerman serta seorang Perwira tinggi AL Nazi berpendapat bahwa Inggris, Francis, Amerika akan membantu Belanda untuk merebut indonesia kembali. Kau sendiri mengatakan bahwa nenek moyang kami sangat tak bisa di percaya. Lalu kenapa dirimu percaya negara Amerika yang bak seorang pahlawan menyelamatkan dari penjajahan jepang?'' Tanya Dedrick (sambil senyum meledek)

"Aku percaya mereka (amerika) karena mereka akan menghentikan Marshall Plan jika mereka (belanda) masih menginvasi kami" jawabku (ragu)

"Jika suatu hari kau sudah sefrequensi denganku, tak perlu ragu tuk datang temui aku. Aku melihat di matamu penuh dengan amarah terhadap mereka (belanda). Tujuan kita sama walau cara kita berbeda. Tapi, saat dirimu akan menyatukan satu cara dengan cara lain maka itu adalah suatu seni kolaborasi yang tak tertandingi" kata Dedrick (dengan menghembuskan napas).

14 Januari 1662

                Saat itu pihak AD mayor tjotko diperintahkan untuk menyingkirkan pihak belanda dari bagian bumi indonesia di papua. Pihak AL pimpinan Yos Sudarso jua mendapati suatu perintah yang sama. Pihak AD-AL akan bergabung untuk menyelesaikan tugas ini. Namun,sebelum itu kami semua berkumpul bercanda gurau sebelum pergi ke medan tempur sana serta menyiapkan persenjataan dan perbekalan.

                Aku yang sedang duduk di pinggir taman sambil melihat-lihat di datangi oleh Yos Sudarso yang tak sengaja ke arah taman itu untuk mencari ilham (ide). Aku berdiri memberikan hormat padanya lalu ia memberikan hormat kembali sembari tersenyum. Aku benar benar tercengang ketika aku bisa bertemu tokoh idolaku lansung. Ia menyuruhku untuk duduk kembali dan ia pun ikut duduk. Kemudian aku mengungkapkan rasa idolaku terhadapnya. Ia bersyukur dan berterimakasih padaku atas ungkapan idola nya itu lantas ia pun menceritakan Bakcround dirinya padaku.

" saya dulu tidak disetujui menjadi seorang prajurit oleh ayah saya walau beliau seorang pensiunan reserse Polisi. Saya sempat akan masuk ke dunia pendidikan tuk menjadi guru di muntilan. Namun, gagal dikarenakan kondisi pada tahun itu para tentara Nippon japan dari 3 matra masuk dan berkuasa di Indonesia."

"siap. Lalu bagaimana lagi kelanjutan nya sehingga Laksamana bisa masuk AL pak?"

"PD II membuat jepang kewalahan, mereka membutuhkan banyak bantuan pribumi untuk membantu tentaranya menghadapi sekutu di perang Asia Timur Raya. Saya pun akhirnya mengikuti sekolah tinggi pelayaran di wiliyah Semarang sekaligus masuk pendidikan militer AL jepang. Setelah lulus saya bertugas di kapal Goo Osamu Butai sebagai Letda."

"Siap"

                Setelah mengatakan hal yang demikian, Ia pun memberikan sebuah hadiah kepadaku berupa pisau sangkur dan menyuruhku untuk menjaganya. Aku tersentak kaget dan bangga serta terharu. Betapa mulianya sifat beliau sebagai seorang ksatria yang rendah hati dan penyayang.

"Pisau yang kuberikan padamu hendaklah kamu jagai, pisau itu adalah benda pertama kali yang menemani saya saat masuk BKR di sektor laut ini." Titah Laksamana Madya Yos

"Lantas kenapa Bapak memberinya kepada saya?" jawab spontan

"aduh Maaf pak saya lancang bertanya" lanjut ku

"tidak usah se formal itu, tenang dan santai saja" jawab Laksamana Madya Yos

"hidup yang tak diperjuangkan tak akan pernah dimenangkan. Kalah dan menang dalam suatu pertandingan sudah biasa. Mereka yang menang adalah mereka yang berjuang maksimal dan mereka yang kalah juga tetap berjuang. Namun, kurang maksimal. Saya telah banyak melalui berbagai operasi pemberantasan disitengrasi bangsa dan memipin banyak kapal" sambung nya

"siap pak. Saya terkagum dengan sifat sikap dan kegigihan bapak" jawabku

"setiap orang itu hebat dan jenius jua memiliki talentanya masing-masing. Apa alasan mu ingin menjadi Prajurit?'' tanya laksamana

"siap ingin mengabdi pada NKRI, melindungi yang benar, menjaga keluarga, dan saya benar benar mencintai negara ini dan saya siap berkorban nyawa untuk itu (dengan noda yang tiba tiba tinggi dan mata yang penuh dengan ambisi)" jawabku

"Pisau yang  kuberikan tidak salah ku pilih untuk penggunanya (sambil berdiri dan menjauh)" ucap laksamana

                Aku pun berdiri dan berucap terimakasih disertai hormat dengan sepenuh hormat sambil meratapinya dari belakang hingga tiba tiba air mataku menetes. Ntah apa. Namun, aku merasakan suatu rasa yang berbeda.

Pertempuran Laut Aru

Pertempuran di Laut Aru ini merupakan sebuah mandat dari presiden Soekarno untuk AD distrik ciburuy pimpinan Kolonel tjotko dan AL pimpinan Laksamana Yos Sudarso untuk membebaskan Papua Barat dari genggaman Netherland. Dalam pertempuran laut aru ini terdapat tiga kapal perang Republik Indonesia (KRI), yaitu KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau.

Aku, Laksamana Yos Sudarso dan Kolonel Tjotko berada di kapal yang sama, yaitu KRI MACAN tutul dengan pemimpinnya Laksamana Yos sudarso. Kapten Tjotko menyuruh prajurit AD untuk tetap tenang dan tak gentar terhadap siapapun musuhnya dan menyerukan untuk berdoa sebelum peperangan dimulai. Laksamana dan Kolonel  menyiapkan strategi agar bisa bermanuver dari  kapal belanda yang terkenal canggihnya seantero dunia.

"Tidung Tidung" suara Radar pendeteksi mendeteksi datangnya kapal milik Belanda itu  yang berjarak 3KM tanpa diketahui datangnya dari mana karena banyaknya kabut di sekeliling ini. Kami semua tersentak kaget dan lagi saat melihat kapal Belanda yang mustahil untuk dilawan. kapal patroli Hr. Ms. Eversten, itulah namanya.

Laksamana Yos berpikir bahwa ini tak akan kuat untuk dipaksakan, ia menyuruh 2 kapal yang lainnya untuk kembali balik ke pelabuhan AL. Kapten Tjotko diam membeku seolah semangatnya padam dan kata kata yang dilontarkannya pun bak sebuah api di dalam air.

Laksamana Yos Sudarso memerintahkan kapten tjotko dan anggota yang terpilihnya untuk kembali ke pelabuhan jua. Saat berada di kapal kapten tjotko mengiyakan. Namun, ketika sudah berada di perahu boat yang sudah agak lapuk dan kusang ia malah menyuruh Serda Ardi I made yang memegang kendali stir untuk mendekat ke arah kapal Hr. Ms. Eversten untuk melakukan pengintaian dan penyerangan secara frontal dengan beranggotakan hanya 8 orang.

"Tjotko apa yang kau lakukan, kembalilah. Kau membahayakan dirimu dan anggota mu. Tjotko" teriak Laksamana Yos dengan menggunakan megaphone

Hr. Ms. Eversten menembaki para kru kapal boat dengan menggunakan senapan mesin. Prada Wiro barentra di bagian kepala, Praka Uzman Uko di bagian area jantung, Serda Ardi I made di bagian ginjal, 2 kru lainnya melarikan diri dengan menceburkan diri ke dasar laut yang ntah bagaimana akan nasib nya.

Kapten tjotko benar benar sudah naik pitam akan hal ini, ia menembakan semua peluru yang tersisa untuk menembaki para kru kapal Hr. Ms. Eversten. Akan tetapi, itu semua sia sia terhadap kapal yang benar benar bukan tipe kaleng kaleng. Kapten tjotko bernasib na'as, ia tertembak dibagian hati. Ia lansung ambruk lalu berbisik padaku "P... Eu.. Pil...Pilihan a.. da.. ehm..di ta..gan mu" saat ak melihat kapten tjotko meninggal di depanku dengan keadaan na'as, aku lalu mengeluarkan semua rasa emosiku dengan menyelam kemudian aku pasangkan bom di bawah kapal Hr. Ms. Eversten dengan menyetel waktu 4,5 menit. Aku naik ke kapal Hr. Ms. Eversten dengan menghabisi para penjaga yang sudah menyambutku dengan dingin. Walau aku ditembaki dengan banyak peluru. Tapi, itu benar benar tak terasa karena emosiku yang sudah menyulut untuk membuatku kebal akan hal itu.

Saking banyaknya kru di dalam kapal Hr. Ms. Eversten yang menghadangku, hingga membuatku gagal untuk menghentikan serangan meriam, peluncur granat, dan tabung torpedo yang diluncurkan oleh kapal Hr. Ms. Eversten ke kri macan tutul yang menyebabkan runtuhnya kapal yang di pimpin Yos sudarso. aku yang melihat akan hal itu diam membisu tak berkutik. Namun, salah seorang serdadu belanda memukul bagian belakang kepalaku lalu melemparkanku ke laut. Aku yang saat itu akan pasrah teringat dengan Yos Sudarso yang telah memberiku sebuah pisau, Kapten Tjotko yang sudah menyelamatkanku dalam pertempuran Malv, dan kawan kawanku yang sudah berjuang bersamaku.

Aku sadar dan segera menyelam untuk menghampiri Kri macan tutul yang akan tenggelam. Rasa dihidupku rasanya bercampur aduk, sedih, marah, kecewa. Aku masuk ke KRI macan tutul yang sudah berada dalam air laut lalu bertemu yos sudarso yang sudah sekarat. Ia memberikan pistol suar dan secarik kertas yang sudah koyak karena basah. Ketika Laksamana Yos akan ku gendong namun ia menolak dengan mendorongku.

Aku naik ke atas permukaan dan melihat kapal Hr. Ms. Eversten yang sudah oleng akibat bom yang kupasangi. Aku menembakan pistol suar yang diberi oleh Laksamana Yos sebagai pengingat para petinggi negara yang akan pergi ke wilayah laut Aru untuk tidak memasukinya karena masih di dudukinya oleh belanda dan sebagai sinyal bahwa kami telah kalah.

Amsterdam, Belanda 1988

                Perang antara blok barat dan timur, yaps itulah perang dingin yang tak bisa di elakan. Ketika 2 negara besar yang memaksakan pemikirannya dengan egois yang tinggi seolah olah paling membenarkan. Padahal keduanya hanya ikut campur dalam urusan negara lain dan mengacaukan tatanan dunia. Salah satu negara yang terlibat jua ialah belanda yang ikut kedalam bloknya Amerika.

                Banyak  warga belanda dari kaum bangsawan hingga budak yang menguasai bahasa indonesia. Maka tak ayal, jika warga belanda menjadikan bahasa indonesia sebagai bahasa ke-2 di dalam hidupnya sehar hari.

                "ku rasa kita harus fokus dalam peperangan perang afganishtan ini jendral. Karena jika mereka (Afganistan) di kuasai Beruang merah (uni soviet) akan berbahaya bagi belanda AS dan sekutu yang mempunyai kilang minyak di iran. Ini akan merugikan para pihak investor juga yang sudah menanam modal di Iran" Ucap Asisten seorang jendral yang di anggap cerdik oleh para petinggi  yang sedang berada dalam forum sidang tinggi darurat militer belanda

                "Kau benar. Namun, jika begini maka kita akan menarik dan membatalkan penyerangan skala besar terhadap negara zamrud khatulistiwa itu dan kita akan gagal untuk mendapati semua rempah dan harta SDM yang bergelimang di sana". jawaban Jendral Van Dedrick Wigburg kepada Kolonel Tseng Ixca

"betul Wigburg, jika kita membantu AS dan sekutu nya yang lain dalam penjarahan minyak di iran kita hanya akan mendapatkan harta yang sedikit" ucap Panglima Komandan Teo Karel Herold

"tetapi pak, jika kita kirimkan pasukan ke Indonesia akan lebih banyak korban yang berjatuhan. Kita harus memikirkan pihak serdadu juga apalagi indonesia sekarang militer mereka sudah cukup tangguh" bantah Kolonel Tseng

"persidangan akan di lanjutkan 2 minggu dari sekarang. Siapkanlah argumen terbaik kalian untuk ini karena aku yang akan memutuskan" ucap ratu wilhelmina kepada semua anggota sidang rapat

Puisi ini berbeda namun penuh makna

"sekejap lalu aku tutup mata

rumahku telah tertinggal jauh

Bila masih ada, sampaikanlah padanya

Burung yang terbakar terbang menjauh

Menebar senyum dengan abu dibadannya

Tolong sebarkanlah

Bukti hidupnya, diriku pernah ada disini

Meski rangka kan melapuk, hancur, dan menghilang lenyap

Terdengar rintih rekan menjerit kesakitan, mati

Adakah niat mu untuk mensudahi

Menuntut maju, mendorong punggung dengan siksaan

Bagaimana terlepas dari belenggu ini,

Merekalah yang bangkit dan aku yang tumbang

Pilar terang berselimut cahaya rembulan menyinari kenangan yang samar

Dunia kepalsuan. Ialah hidup ini, lantaran engkaulah yang memulainya

Meski akan hancur dan lenyap, ia ada

Aku ada

Aku akan terus hidup"

Alasan yang terselubung

"Lina Xela kemarilah, aku kesulitan untuk memahami ini. Tolong bantu aku"

"sebentar lagi ya, aku sedang mengerjakan tugasku." Jawabnya

"yaya baiklah"

Seseorang datang mengarah ke sumber suara pertama berasal dengan membawa secangkir wine lalu duduk dan menatapnya dengan sinis

"apa ha ? dasar kau itu hanya bisa menyusuhkan. Cih"

"enak saja. Kau itu yang membuat orang repot, kau lah yang beban  Joost"

"terserah padamu saja anak mama. Larry apakah kau mengerti ini? aku benar benar kebingungan dengan tugas yang di beri jendral wigburg" tanya joost

"hmmm sepertinya tugas ini bukan tugas biasa, ini ada kode untuk dipecahkannya. Aku bisa sedikit membaca nya. Arti dalam pesan itu "Kau harus pergi ke holland untuk menemui ... dan kau akan mendapati petunjuk selanjutnya" jawab larry

"hey joost , larry"

"oy lina" jawab larry

"ada apa kau tadi memanggilku joost ?"

"aku mendapatkan perintah ini dari jendral widburg apakah kau paham (sambil memperlihatkan isi tugas itu)"

"hah? Ini kan sama dengan tugas yang ia berikan padaku" jawab lina

"hm, apakah kau sudah memecahkan kodenya?" tanya joost

"ya begitu deh, disuruh ke holland buat nemuin orang doang haha" ungkap lina

"huu kenapa si harus di ribetin juga. Padahal tinggal bilang kasih komando aja buar ketemu si A atau si B. pake main main kode ha"  ungkap joost murung


"ya kan itu biar kau berpikir, seorang prajurit harus punya kualitas yang tinggi dong hihi biar bisa menjadi kebanggan negara dan mamah" jawab larry

"betul yang di ucapkan larry. Oh iya, jadinya mau gimana joost? Apa mau berangkat bareng ke sana nya?" tanya lina

"ya, pasti itu mah. kita akan pergi ke holland pake kereta aja deh ya besok?" jawab joost sambil meninggalkan ruangannya menuju luar halaman rumah.

pihak belanda sudah mempersiapkan banyak prajurit dan alutsista untuk bertempur. Namun, mereka hanya menunggu hasil, yaitu untuk mempertahankan Iran dari hegemoni komunis atau menyerang indonesia.

Joost, Larry, dan Lina mereka sudah bersiap di dalam kereta untuk pergi ke holland. Di dalam kereta mereka juga menemukan teman militer mereka yang senior, se angkatan dan bahkan junior nya. Larry walau tidak di undang dalam tugas itu, tapi ia sendiri ber inisiatif untuk menemani teman temannya. Dari amsterdam menuju south Holland bagian Rotterdam ternyata memakan waktu yang  lumayan lama dengan waktu yang diprediksikan 1 jam 15 menit.

"walau aku sering melihat kincir angin itu. Namun, hati dan mataku tak pernah bosan melihatnya. Mereka indah" ungkap joost

                Setelah sampai di rotterdam sekitar 1 peleton dari korps yang berbeda turun dari kereta dan segera bersiap untuk melanjutkan arahan selanjutnya. Mereka semua ternyata sudah disambut oleh bus militer yang akan mengantarkan mereka. Mereka segera menaiki bus dan bersuka cita semuanya di dalam bus itu. Mereka di antarkan menuju 1 orang petinggi militer belanda yang dibawahi jendral wigburg. Bernama Brigjen David Dion Edgar AD KNIL.

"mijn naam is David Dion Edgar met de rang van brigadegeneraal die door generaal Wigburg wordt bevolen om speciale training te geven aan geselecteerde leden. (nama saya David Dion Edgar dari pangkat Brigadir Jenderal yang diperintahkan oleh Jenderal Wigburg untuk memberikan pelatihan khusus kepada anggota terpilih)''

                Mereka semua antusias mendengar hal itu tanpa ada sedikitpun yang mereka curigai.

2 minggu kemudian

                Persidangan kembali dimulai. Para petinggi KNIL yang berpendapat memiliki argumen yang kuat dan jelas seperti tak ada kelemahan dalam setiap bait narasinya. Ini kah yang dinamakan debat orang orang cerdik? Hari ini adalah sidang terakhir yang akan berbuah hasil. Ratu wilhelmina memutuskan untuk menyerang indonesia lagi dalam waktu 1 minggu yang akan dipersiapkan oleh para prajurit KNIL.

               

                Sebelum itu, pihak pemerintah belanda mengundang banyak tamu dari kepala negara sekutunya untuk membahas indonesia yang masih harus dibawah kendali belanda dan membahas hubungan bilateral dengan sekutunya.  Itu semua adalah tipu muslihat belanda agar lancar dan tidak di kritik sekutu terutama AS. Acara tersebut akan di orasikan oleh Pangeran Felix Gilbert Ferdinand II dan dilaksanakan hari Rabu di lapangan kemiliteran korps Marinir belanda.

                Hari rabu telah tiba, disambut oleh para pedagang belanda yang sangat antusias karena mereka akan mendapatkan banyak cuan dari turis asing yang datang ke negaranya. Seseorang meratapi semua kegiatan dari atap bangunan lama dengan menggunakan seragam prajurit KNIL.

Flashback Indonesia 1964

                "Aku akan membebaskan mu asalkan kau benar bisa membantuku untuk menghancurkan netherlands, aku benar benar ingin membalaskan dendam ku. Bagiku melihat keluarga , sahabat, dan teman seperjuangan yang mati di hadapanku dalam medan tempur adalah hal yang paling menyakitkan"

                "Aku akan membantu mu serapih mungkin untuk hal ini, aku juga akan memperkenalkanmu dengan Profesor dari jerman serta seorang Perwira tinggi AL Nazi untuk melanjutkan projek besar agar bisa menghancurkan para musuh yang mengancam kedaultan NKRI. Aku bersamamu anak muda" jawab Kolonel Wigburg

                Setelah aku membebaskan Kolonel Van dedrick Wigburg dari tahanan militer AD, aku segera membentuk sebuah fraksi bernama Nastru yang bertekad untuk membalaskan dendam kepada belanda dan menghancurkan siapapun yang mengancam kedaultan RI. Dari pada mereka yang menghancurkan kami duluan, lebih baik aku hancurkan mereka dahulu. Mungkin terlihat kejam dan bengis. Tapi inilah kenyataan pahit perang, kau yang di bunuh atau kau yang membunuh. Ini adalah jalan yang ku pilih, inilah takdir yang sudah digariskan Tuhan pada kehidupanku dan aku akan menerima jika diriku dipandang sebelah mata dan dicap penjahat perang.

                Projek besar yang akan dirancang oleh profesor Hanz Jan Yacob dan seorang Ex (mantan) Perwira angkatan laut nazi yang berpangkat  Mayor dan bernama bernama Marshal Paulin Waller adalah membangun sebuah Nuklir yang berhulu ledak 15x lipat dari bom atom yang pernah di ledakan di jepang tepatnya di hiroshima dan nagasaki. Projek ini diberi nama Projek Phoenix. Arsip arsip telah dikumpulkan dan siapkan hanya tinggal menjalankan projek ini dengan jangka waktu yang lama pastinya karena kami membuatnya diam diam dan bergeriliya. Para pengembang projek besar ini yang membantu fraksi nastru kami beri nama Pro Nastru.

                Kami membantu menyediakan fasilitas, alat dan bahan yang dibutuhkan oleh pihak Pro Nastru untuk membuat Nuklir yang kami beri nama Torpedo Seventin (17) yang akan diarahkan untuk menyerang Uni eropa, Hawk Eagle ninety (90) untuk menyerang blok timur, dan F Xinedy independen (280) untuk menyerang AS dan Benua australia. Kami fraksi Nastru juga mengkolektif data para penghianat negara, para koruptor, penjahat negara yang dibebaskan, dan orang orang yang jelas salah dan merugikan negara untuk kami adili setelah kami bangkit nanti.

                Beberapa tahun kemudian, Fraksi Nastru menjadi sorotan hangat dan buah bibir karena sering membantu mengatasi permasalahan negara. Namun, beberapa pejabat yang berotak mafia dan rupanya juga pengisi Politik dari negaraku ini ternyata sudah banyak yang menyimpang. Aku miris melihatnya karena ternyata musuhku bukan hanya dari luar tapi dari dalam juga.

                Aku menemui Ex Mayor Marshal untuk membahas tentang kejahatan yang di alami negaraku. Ia menyarankan untuk mengangkat Gubernur Adriani Dahayu Sulastri  untuk dijadikan ratu di negara indonesia. Agar memudahkan dalam pengaturan serta pengambilan tindakan yang absolut kepada para pihak penghianat negeri ini. kami pihak fraksi nastru dan pro nastru membuat strategi khusus untuk bisa mengkudeta pemerintahan yang sudah kami anggap melonceng dari jalan kebenaran.  Dari kancah nasional, hanya dalam beberapa bulan kami sudah mendapati hati dan simpati rakyat. Namun, pihak petinggi militer sangat menentang keberadaan fraksi Nastru yang dianggap membahayakan negara. Akan tetapi, Fraksi nastru sendiri sudah masuk ke dalam kemiliteran AD AL dan AU bahkan kebanyak sektor bidang lain, hanya saja belum waktunya untuk menampakan akan hal ini.

Kehancuran dan Regenerasi

                Sudah waktunya, Inilah puncaknya. Hari rabu tanggal 12 desember 1988 di belanda akan menjadi saksi sejarah besar dan sebagai bukti bahwa kami ada, kami menyelamatkan negara kami indonesia dari pihak luar.

                Waktu sudah menunjukan menjelang malam hari, para pejabat tinggi negara dari luar di ajak berpesta oleh Pangeran Felix Gilbert Ferdinand II untuk menikmati makanan dan minuman khas belanda dan Pangeran Felix Gilbert Ferdinand II memberikan souvenir kepada mereka (para Kepala negara) dengan corak yang berbeda beda.  Selesai berpesta pora Pangeran Felix Gilbert Ferdinand II lansung menaiki panggung lapangan yang telah disediakan untuk berorasi. Para kepala negara duduk di tempat yang telah disediakan. Para petinggi militer AD AL dan AU Belanda juga berkumpul di lapangan itu. Semua alutsista dan armada siap siaga dan benar benar suasana yang sangat ramai bahkan sepertinya nyamuk pun akan berpikir 100x untuk mengganggu acara tersebut.

                Aku dengan memakai seragam serdadu belanda yang menyamar sedang berada di bawah panggung yang sedang diorasikan oleh Pangeran Felix Gilbert Ferdinand II.  Aku berbincang dengan seorang penghianat yang bernama joost. Ia benar benar tidak menyangka bahwa aku akan melakukan rencana sejauh ini. joost adalah temanku yang banyak mengajariku tentang penggunaan senjata, strategi, dan hal hal lainnya saat masih berada di pusdik infantri militer. Tapi aku tak menyangka bahwa ia adalah seorang prajurit yang dikirim oleh Netherlands untuk masuk menjadi tentara AD. Joost banyak menghabisi teman temanku saat berada di medan tempur. Ketika orang disekitar tak melihatnya, joost akan menghabisi orang yang berada di dekatnya dengan cepat agar tidak menimbulkan kecurigaan.

                "Mengapa kau melakukan Ini joost? Apakah kau mempunyai teman, keluarga? Apa kau mempunyai orang yang berharga dalam hidupmu?" tanyaku

                "A.. Aaku minta maaf  (sambil memeggangi kepala dan menangis) aku menyesal dengan hal ini. hidupku tidak tenang akan hal ini, setiap malamnya aku selalu meratapi kehidupanku. Aku benar benar menyesal. Tolong maafkan aku" jawab joosh

                "Seperti itu ya Joosh" ucapku sembari mempersiapkan pisau yang diberi oleh Laksaman Yos Sudarso

                "bunuh lah aku, aku lah yang salah, aku yang akan menanggung ini semua. Tolong jangan balaskan dendam mu pada negaraku. Aku sangat cinta negara ku ini" teriak joosh

                "Apa arti pahlawan dan idola bagimu ? apa kau ingin menjadi pahlawan joosh" tanyaku

                ''pahlawan adalah mereka yang menyelamatkan negara dan mati demi negara. Tentu, aku ingin menjadi pahlawan dan di idolakan banyak orang (dengan wajah penuh tekanan sambil bersujud bak minta belas kasih). Namun, aku menyesal akan insiden yang kulakukan di Indonesia itu. Aku hanya mengikuti pendidikan khusus agar aku bisa melupakan insiden itu, bukan untuk ikut serta dalam menjajah lagi" jawab Joosh

                "Ladies and Gentleman (para hadirin sekalian) saya sebagai Pangeran Felix Gilbert Ferdinand II Mengajak kalian semua untuk pro terhadap kami yang akan menyatukan Indonesia di bawah kendali kami. Fraksi Nastru adalah salah satu parasit yang sangat membahayakan kedaulatan semua negara. Pahlawan adalah mereka yang menyelamatkan negara nya. Ayo berikan kekuatan dan dukungan kalian untuk membantu Pasukan KNIL kami untuk membantai semua warga sipil dan militer mereka yang berpihak pada Nastru" ujar Pangeran Felix Gilbert Ferdinand II

                Di sambut dengan sorak sorai dan tepuk tangan oleh parah pemirsa.

                "kau mendengarnya Joosh Jogi brown? Orasi yang telah disampaikan olehnya?" tanyaku

                Joosh hanya diam membisu dan kebingungan ia pasrah seperti sudah siap dengan kematiannya.

Aku mengulurkan tanganku padanya.

                " kita sama joosh, kau ingin menjadi pahlawan bagi negaramu dan aku pun begitu. Namun hanya saja cara kita berbeda ''ungkapku sambil menusuk joosh dengan pisau lalu menendangnya hinnga jatuh tersungkur dan melemparkan nya sebuah granat. Aku lansung naik ke panggung yang jalan nya sudah ku lubangi dan ku atur serapih mungkin.

                "dengan menghancurkan kedaulatan mereka dengan mengdisintegrasikan bangsa mereka maka kita akan menang. Kalian semua akan mendapatkan hasil yang tercipratkan" pernyataan menohok Pangeran Felix Gilbert Ferdinand II

                Saat ia akan kembali bersuara. Kini langkahnya terhenti dan harus berhenti untuk selamanya. Aku menusuk jantungnya dari belakang dan segera memberi sinyal dengan menggunakan pistol suar berwarna hijau yang menandakan "dimulai". Para militer dan kepala negara lainnya tersontak kaget akan hal ini dan tercengang saat sang pemimpin fraksi Nastru berada di balik punggung Pangeran Felix Gilbert Ferdinand II dengan pisau yang ditusukan padanya. Para tentara KNIL bersiap untuk membidik ku. Namun, mereka terlambat aku segera memencet tombol pengkatif bom yang lansung menghancurkan tubuh para kepala negara , pejabat tinggi militer Belanda, meledakan sebagian alutsista dan armada yang terpampang. Mereka kepala negara yang tak bisa apa apa hanya lari terbecir becir kesana kemari menyalamatkan dirinya sendiri. Akibat ledakan itu hampir benar benar menghancurkan semua tempat destinasi dan tentunya kota amsterdam belanda yang sudah kami pasangi bom di berbagai area. Aku lansung disambut timku  dan lansung menaiki mobil jeep untuk pergi dari belanda dengan menggunakan pesawat yang bandaranya sudah di blokade oleh para penyamar dari indonesia yang tak lain adalah pasukan nastru kami yamg telah menyiapkan plan sejauh ini. di saat dalam perjalanan, kami dikejar oleh pihak serdadu belanda yang masih hidup.

                Kami sudah sampai di bandara, dan kami menaiki pesawat angkutan militer yang sangat besar. Akan tetapi, banyak dari luar bandara yang meluncurkan roket launcher kepada pesawat kami. Yang menyebabkan kami mengalami banyak kendala. Tapi, tetap saja kami berhasil pergi. Namun, sebelum pergi kami memberikan sebuah seni yang indah yaitu ledakan yang sangat besar  seperti kejadian bom atom untuk menghancurkan kota Amsterdam dan Holland serta membawa pasukan belanda yang tersisa tuk dijadikan sandra.

Setelah sampai di negara Indonesia, kami segera meringkus para penghianat bangsa dengan melakukan gebrakan yang besar. Saat itu rupanya ada sebagian yang menolak memihak pada kami dan malah lebih memilih penghianat. Agak kerepotan. Namun, akhirnya kami berhasil menangkap dan mengadili para penghianat negara. Sambil menunggu mempersiapkan projek phoenix, aku pergi ke rumah linda bersama sebagian regu yang ku perintahkan. Linda adalah orang yang dekat denganku bahkan ia sangat perhatian padaku. Namun, saat aku pergi untuk menyusup ke Belanda, kami sudah tidak pernah bertemu dan berkontak. Itulah pahitnya beban yang menjadi takdir dalam kehidupan tapi apa boleh buat ? aku akan memprioritaskan negara dan bangsa ini di atas segala -- galanya. Itulah jalanku.

Saat sudah berada di rumah linda yang sangat sudah rapuh dan lembab, rumahnya ternyata kosong dan aku benar benar bingung tapi aku melihat sebuah kertas yang di tempel di sebuah lemari dan bertuliskan "for you" aku mengambil dan membacanya, isi surat itu adalah bahwa dia akan menentang projek phoenix yang dianggap tidak manusiawi. Selepas itu pilihanku hanya ada 2. Menjalankan Projek phoenix atau hidup bersama dengan orang yang ku sukai? Tekadku yang sudah bulat dan tak bisa di ganggu gugat serta ini juga untuk melindungi semua warga negara dan orang terdekatku. Aku akan terus maju dan memilih projek phoenix.

Plotso hanero ilyach wakil pimpinan fraksi Nastru yang merupakan orang yang selamat dari tragedi laut aru tiba  menghadapku dan mengatakan bahwa projek phoenix sudah siap untuk dilincurkan. Kami segera bergegas untuk itu dengan semangat yang membara menuju tempat profesor Hanz. Namun, tak dapat disangka sangka pihak Militer dan sipil penghianat malah bergabung dengan tentara UNI eropa, KNIL, tentara AS, bahkan blok timur yang merangsak masuk menyerang kami. Mereka menyerang dengan persenjataan dan peralatan yang lebih banyak serta canggih. Projek Phoenix tidak akan bisa jalan jika aku atau jendral wigburg mati. Maka dari itu, kami memacu mobil kami dengan cepat agar bisa sampe ke tempat tujuan.

Setelah dekat dengan destinasi yang dimaksud, hampir beberapa personil Nastru dan Pro Nastru banyak yang mati ditempat. Ntah oleh siapa, aku curiga ada penghianatan di antara personil Nastru.

"hey Kemarilah" teriak prof Hanz dari arah lorong

Aku segera berlari dengan cepat untuk menghampirinya. Akan tetapi, peluru dari arah belakangku menusuk seperti kecepatan cahaya yang membelah angin, tepat di dadaku yang membuat diriku lansung terjatuh. Tapi, aku masih bangkit dan segera meraih Prof Hanz. Prof hanz membawaku ke ruangan projek phoenix yang disitu sudah ada wigburg.

"kita harus segera melakukan ini atau jika tidak kita semua yang akan dihabisi. Cepat lakukanlah ini demi negara Indonesia" kata Profesor Hanz yang sambil menggigil akibat mendengar bunyi peperangan dimana mana.

Kami berhasil menembakan nuklir ke arah benua australia, eropa, dan blok timur. Namun saat aku akan memencet tombol untuk menyerang Amerika, Wigburg mati ditembak di bagian kepala, Prof Hanz ditembak di bagian area jantung dan hanya aku sendiri yang tersisa dengan keadaan yang sangat lemas. Aku melihat ke arah peluru itu datang dan aku ter shock ketika melihat siapa penembaknya. Sekarang aku tau kenapa prajurit Nastru dan Pro Nastru banyak yang mati saat akan meng eksekusi projek phoenix. Ternyta linda masuk dan menyamar untuk melakukan gimmick agar bisa menghentikan projek phoenix. Dari atap bangunan, aku melihat ia menangis karena aku tau bahwa ia tak bisa menghabisiku.

"lakukanlah, Itu adalah kewajibanmu dan jua hakmu. Namun, aku akan terus melangkah maju untuk negara ini" kataku sambil bersiap memencet tombol nuklir

Peluru yang tangkas ia tembakan ke arah tanganku hingga membuat tanganku mati rasa. Aku melempar pisau yang diberi oleh Laksmana Yos Sudarso  yang hampir mengenai wajah linda. Dengan cepat linda turun dari atap dan memeggangi pisau itu.

"mereka merangsak masuk bantuan bantuan" ucap salah satu prajurit Nastru

Diruangan Prof Hanz itu hanya ada aku dan linda saja saat ini. linda memakai sebuah ikat kepala yang pernah kuberikan padanya. Ia memakainya lalu mengatakan

"dunia ini kejam tapi juga ada keindahan" sambil menangis melempar sniper lalu lari kearahaku dan menusukan pisau ke area jantungku dan memelukku sambil kecewa. Namun, aku tiba tiba hilang kesadaran dan sebelum aku mati , aku memegang telapak tangannya dan tersenyum  serta memberikan secarik kertas kepadanya. Ia benar benar menangis tapi inilah jalan yang telah dia pilih. Jalan kita berbeda dengan kehidupan seperti air dan minyak. Markas Projek Phoenix dan Markas Nastru diserang habis oleh pihak aliansi (Pihak penghianat dan negara negara luar).

3 tahun kemudian

                Setelah banyaknya kehancuran dari berbagai negara akhirnya mereka mengakui indonesia dan menghentikan perang dingin untuk selamanya. Mereka (blok barat dan timur) berdamai dan mengirimkan delegasi kepada indonesia untuk membahas penghentian projek rahasia yang masih dimiliki indonesia terutama oleh Pro Nastru. Fraksi Nastru semakin menguat dan kemiliterannya pun melambung pesat.

                Linda hanya duduk dan memperhatikan batu nisanku dengan menjauh dari kehidupan sosial. Ia setiap hari datang ke makamku. Ia seperti kehilangan rasa semangat dan motivasi. Hujan pun turun bergerimis dengan sinar matahari yang membiaskan pelanginya.

                "Terimakasih fi, aku pulang" ucapnya sambil menangis yang (dilakukannya setiap hari).

                Para penghianat negara dilarang untuk tinggal di Indonesia. Namun, ntah kenapa Linda masih bisa tinggal.

Indonesia tahun 2045

                Indonesia memasuki zaman ke emasan di tahun 2045. Karena korupsi dan para penghianat serta penjahat negara sudah dibersihkan dari bumi indonesia dan warganya yang memiliki etos kerja serta pemuda pemuda yang sangat tangguh dan gesit jua mempunyai disiplin yang tinggi. Indonesia menjadi negara Suporpower yang mendominasi dunia. Aku diangkat menjadi pahlawan nasional dengan kehormatan tertinggi yang diberikan ratu Adriani Dahayu Sulastri  I pada tahun 2000.

Berbeda

                "hey penjual es krim disana membuat sebuah es krim yang berbeda dari yang lain dan hasil yang berbeda padahal alat dan bahan yang ia miliki sama dengan kita. Dia aneh hahaha" ucap pedagang Es krim kepada teman sesama yang menjual Es krim

                "entah apa yang mereka pikirkan, aku sangat menyukai es krim buatanku sendiri dibanding standar es krim yang sudah ada. Aku ingin menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang biasanya" ujar ia sambil tersenyum melihat pedagang es krim di sebrangnya yang menertawakannya.

                Mungkin banyak hal yang tidak tereksplor/tanggung, itu sengaja agar kalian dapat mengira atau menduga akan seperti apa. Agar bisa saling mengeluarkan ide dan pendapatnya masing -- masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun