Menuju cahaya titik pertempuran
        Setelah kami bertahan 2 hari dari pihak serdadu belanda, akhirnya pasukan bantuan AL yang diketuai Yos sudarso telah tiba dengan membawa KRI macan tutul , 2 frigates, 4 corvattes, 1 kapal selam, dan 2 ranjau laut sehingga membuat belanda kesusahan walau AL mereka lebih besar dari AL yang dipimpin Yos Sudarso.
        Yos sudarso bertemu dengan Kapten Tjotko di kantor unit darurat bawah tanah untuk membahas kolaborasi AD-AL dalam pertempuran Malv ini. AD yang tersisa hanya ada 74 personil dengan kekuatan pendukung yang tersisa 2 tank dan 18 mobil yang diberi senapan mesin.
        Laksamana Madya yang berpengalaman dalam banyak peperangan membuat strategi yang cemerlang, yaitu memerintahkan dari pasukan AD yang tersisa untuk bersedia bergeriliya menghancurkan kekuatan lambung musuh. Sedangkan  55 orang AD lainnya akan melakukan serangan frontal untuk membantu pengalihan para geriliyawan terhadap pihak serdadu kincir angin.
        Pasukan AL yang memang tak sepadan pun membuat yos sudarso kewalahan. Akan tetapi, pengalamannya yang tak bisa di anggap remeh itu berhasil memporak porandakan AL  ratu wilhelmina di laut Malv itu sampai membuatnya terjerit jerit. Di matra darat para geriliyawan yang dipimpin olehku berhasil menempati pihak logistik musuh serta menangkap Kolonel Van Dedrick Wigburg dan serdadu belanda lainnya tuk dijadikan sandera.
Setelah dari peperangan itu kapten tjotko dan anak buahnya di naikan pangkatnya. Tjotko di naikan menjadi mayor. Sedangkan aku di naikan menjadi sersan kepala. Sementara itu, laksamana muda yos sudarso di naikan menjadi laksamana Madya. Ini adalah suatu apresiasi yang membanggakan.
 Dari pihak AD di distrik Ciburuy mulai berbenah untuk memperbaiki alutsista dan juga merekrut anggota baru. Di sisi lain AD yang di pimpin mayor tjotko dan AL yang dipimpin laksamana madya yos Sudarso semakin solid dan akrab. Hampir di beberapa misi saling mengkoordinasikan satu sama lain.
        Aku mengaggumi Mayor tjotko dan Laksmana madya Yos sudarso. aku banyak belajar dari mereka tentang jiwa kepemimpinan, peperangan, strategi, mental dan lainnya. Karena kemenangan peperangan kami di pertempuran Malv, kami banyak di kenal oleh AD kelompok lain bahkan AU memberikan sebagian alutsista mereka pada kami dengan persetujuan Presiden dan DPR tentunya.
Tujuan kita sama namun cara kita berbeda
        Saat kami menangkap Kolonel Van Dedrick Wigburg dengan memasukkannya ke dalam mobil jeep untuk penahanannya. Ia mengungkapkan padaku bahwa ia sebenarnya membenci Netherlands dan tentara belanda sendiri. Aku hanya menduga bahwa ia sedang menjadi bunglon agar bisa diampuni dan dibebaskan.
"tak layak diri mu untuk dipercayai, dari abad 17 nenek moyangmu selalu mengatakan suatu janji bagi kami (rakjat indonesia) pada saat kalian di ujung tanduk untuk mengelabui kami semua" ucapku pada kolonel van dedrick