Aku sadar dan segera menyelam untuk menghampiri Kri macan tutul yang akan tenggelam. Rasa dihidupku rasanya bercampur aduk, sedih, marah, kecewa. Aku masuk ke KRI macan tutul yang sudah berada dalam air laut lalu bertemu yos sudarso yang sudah sekarat. Ia memberikan pistol suar dan secarik kertas yang sudah koyak karena basah. Ketika Laksamana Yos akan ku gendong namun ia menolak dengan mendorongku.
Aku naik ke atas permukaan dan melihat kapal Hr. Ms. Eversten yang sudah oleng akibat bom yang kupasangi. Aku menembakan pistol suar yang diberi oleh Laksamana Yos sebagai pengingat para petinggi negara yang akan pergi ke wilayah laut Aru untuk tidak memasukinya karena masih di dudukinya oleh belanda dan sebagai sinyal bahwa kami telah kalah.
Amsterdam, Belanda 1988
        Perang antara blok barat dan timur, yaps itulah perang dingin yang tak bisa di elakan. Ketika 2 negara besar yang memaksakan pemikirannya dengan egois yang tinggi seolah olah paling membenarkan. Padahal keduanya hanya ikut campur dalam urusan negara lain dan mengacaukan tatanan dunia. Salah satu negara yang terlibat jua ialah belanda yang ikut kedalam bloknya Amerika.
        Banyak  warga belanda dari kaum bangsawan hingga budak yang menguasai bahasa indonesia. Maka tak ayal, jika warga belanda menjadikan bahasa indonesia sebagai bahasa ke-2 di dalam hidupnya sehar hari.
        "ku rasa kita harus fokus dalam peperangan perang afganishtan ini jendral. Karena jika mereka (Afganistan) di kuasai Beruang merah (uni soviet) akan berbahaya bagi belanda AS dan sekutu yang mempunyai kilang minyak di iran. Ini akan merugikan para pihak investor juga yang sudah menanam modal di Iran" Ucap Asisten seorang jendral yang di anggap cerdik oleh para petinggi  yang sedang berada dalam forum sidang tinggi darurat militer belanda
        "Kau benar. Namun, jika begini maka kita akan menarik dan membatalkan penyerangan skala besar terhadap negara zamrud khatulistiwa itu dan kita akan gagal untuk mendapati semua rempah dan harta SDM yang bergelimang di sana". jawaban Jendral Van Dedrick Wigburg kepada Kolonel Tseng Ixca
"betul Wigburg, jika kita membantu AS dan sekutu nya yang lain dalam penjarahan minyak di iran kita hanya akan mendapatkan harta yang sedikit" ucap Panglima Komandan Teo Karel Herold
"tetapi pak, jika kita kirimkan pasukan ke Indonesia akan lebih banyak korban yang berjatuhan. Kita harus memikirkan pihak serdadu juga apalagi indonesia sekarang militer mereka sudah cukup tangguh" bantah Kolonel Tseng
"persidangan akan di lanjutkan 2 minggu dari sekarang. Siapkanlah argumen terbaik kalian untuk ini karena aku yang akan memutuskan" ucap ratu wilhelmina kepada semua anggota sidang rapat
Puisi ini berbeda namun penuh makna