Mohon tunggu...
Aba Mardjani
Aba Mardjani Mohon Tunggu... Editor - Asli Betawi

Wartawan Olahraga, Kadang Menulis Cerpen, Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

My Lovely Alida Loves Pete (#1)

9 Oktober 2015   18:57 Diperbarui: 11 Oktober 2015   11:04 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alida berhenti persis setengah meter di dekat kaki Sandoro yang memalangi jalan. Bersama keroco-keroconya, ia berlaku seolah tak ada siapa pun. Sahabat-sahabat Alida mulai gemetar. Keringat dingin mulai meleleh di dahi keempatnya.

Alida berdehem. Sandoro menoleh. Mata Alida menatap palang kaki Sandoro. Sandoro acuh tak acuh. Tanpa menurunkan kakinya.

Alida kemudian benar-benar mendekati Sandoro. Tangan kirinya menumpu pada dinding persis di dekat kepala Sandoro yang sedang menyender. Tangan kanannya berkecak pinggang.
Jantung keempat sahabat Alida makin keras berdebar.

“Hai, Ndoro...” Alida menyapa. Sembari menguarkan bau mulutnya. Sontak Sandoro menutup kedua lubang hidunya.

“Kami mau lewat. Turunin tu kaki!” Alida menaikkan nada suaranya. Getas. Tegas.

Sandoro dan kawan-kawan bergeming. Kakinya tetap memalangi jalan.

“Kamu belum kapok?” tanya Alida.

Sandoro tak menjawab. Tangan kanannya tetap menutup hidung.

Tanpa terduga, Alida menarik tangan Sandoro. Sesaat kemudian mulutnya mendarat di mulut Sandoro. Dengan sekuat tenaga ia menyemburkan bebauan di mulutnya. Sandoro yang tak menduga hal itu benar-benar kalang kabut.

Buru-buru ia menurunkan kakinya. Melompat ke halaman sekolah. Muntah-muntah. Keroco-keroconya merubunginya. Alida dan kawan-kawan melenggang memasuki kelas seperti tak terjadi apa-apa.* (Nyambung)
* email: aba.mardjani@yahoo.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun