Mohon tunggu...
Aba Mardjani
Aba Mardjani Mohon Tunggu... Editor - Asli Betawi

Wartawan Olahraga, Kadang Menulis Cerpen, Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

My Lovely Alida Loves Pete (#1)

9 Oktober 2015   18:57 Diperbarui: 11 Oktober 2015   11:04 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Nggak bebas. Aku kan nggak bisa membiarkan Mas Kardi nunggu lama-lama. Kadang-kadang aku ada urusan setelah jam pelajaran selesai.”

“Besok-besok nggak boleh gitu lagi dong, Lida. Bagaimanapun kamu kan anak perempuan. Ayu. Nenek khawatir....”

Alida sudah pergi ke kamarnya. “Iya, Nek....” teriaknya sebelum menutup pintu kamarnya.
*
Di meja makan.

“Kalian masih....” Nenek Aminah membuka percakapan. Agak ragu melanjutkan. Memandang bergantian wajah Himawan dan Hanum. Kedua orang tua Alida itu asyik dengan santapan masing-masing.

Nenek Aminah melanjutkan makannya. Tak melanjutkan kalimatnya. Membiarkan kata-katanya menggantung.

“Masih mesra, Nek...” Alida nyeletuk beberapa saat kemudian.

Nenek Aminah mendengus.

“Bukan itu maksudku,” katanya.

“Makanya kalau ngomong jangan digantung, Nek...”

“Diam kau,” mata Nenek Aminah memelototi Alida. Alida senyum-senyum. Ia tahu neneknya tak benar-benar marah.

“Jadi masih apa, Mah?” Hanum memberanikan nimbrung. Himawan mengambil minuman. Meneguknya. Mendorong sisa-sisa makanan dalam mulutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun