Mohon tunggu...
Aba Mardjani
Aba Mardjani Mohon Tunggu... Editor - Asli Betawi

Wartawan Olahraga, Kadang Menulis Cerpen, Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

My Lovely Alida Loves Pete (#1)

9 Oktober 2015   18:57 Diperbarui: 11 Oktober 2015   11:04 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Masih mengawasi cucuku secara ketat, bukan?” Nenek Aminah berkata setelah menelan makanan. Sebelah tangannya memegang gelas minuman. Ia tak langsung minum. Menunggu reaksi kedua orangtua Alida.

“Maksudnya, Mah?” Hanum melanjutkan.

“Tadi siang Alida pulang terlambat. Terus terang aku khawatir. Sudah begitu, pulangnya dibonceng sepeda motor. Kenapa bukan si Kardi yang jemput?”

Alida terus makan, menghabiskan sisa-sisa nasi dan lauk dalam piringnya. Pura-pura tak mendengar perkataan neneknya.

“Bagus kalau Mamah khawatir,” Himawan berkata. Nyaris tanpa ekspresi. Tak memandang ibunya juga. “Itu tandanya Mamah sayang sama Alida.”

“Kau tahu apa maksudku,” suara Nenek Aminah sedikit ketus. Nadanya sedikit naik.

“Kita tanya saja Lida. Dia pasti punya jawaban mengapa pulang terlambat, meskipun pasti yang kemarin itu juga bukan yang pertama,” kata Himawan, memancangkan matanya pada mata Alida.

“Apa katamu, Lida?” Hanum sedikit memojokkan Alida.

Nenek Aminah menatap Alida. Menunggu jawaban cucunya.

“Nggak ada yang istimewa juga sih...”

“Yang jujur,” Nenek Aminah menjajari kalimat Alida.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun