"Ayah tidak percaya, kamu hanya beteman."
"Benar Ayah."
"Orang-orang bilang kamu kemana-mana berduaan."
Ayahnya langsung menohok.
"Ayah yakin pasti kamu dipeletnya." Pak Kuwu sambil mondar-mandir menaruh tangannya dipinggang.
"Entahlah Ayah. Sebagai seorang terpelajar saya tidak percaya segala hal tentang mistis." Kata Indra mendebat Ayahnya.
"Jika pun saya menyukainya karena memang itu datang dari lubuk hati yang paling dalam. Bukan karena hal-hal lain." Â
"Tidak! Tidak bisa kamu jatuh cinta kepada si penari itu. Apa matamu sudah buta?" Pak Kuwu mengeluarkan emosinya. Â
Indra hanya duduk tertunduk menekuk punduk seperti maling yang tertangkap penduduk.
"kalau kamu menyukai cewek, carilah yang sederajat." Sembur Ayahnya.
"Mau ditaruh di mana muka Ayahmu ini?" Muka Ayahnya merah padam bagai bara.