Mohon tunggu...
Abdurohman Sani
Abdurohman Sani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa dengan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Klausula Baku dalam Jasa Parkir Tradisional : Mencari Keseimbangan antara Hukum dan Norma Sosial

24 Juni 2024   18:50 Diperbarui: 24 Juni 2024   19:03 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, praktek parkir tradisional di Indonesia sering kali didasarkan pada norma sosial dan nilai-nilai budaya lokal. Penggunaan klausula baku tersirat dalam hal tarif parkir atau tanggung jawab terhadap keamanan kendaraan sering kali tercermin dari praktik umum di komunitas tertentu.

Studi Kasus di Pasar Tradisional:

Contoh di Pasar Senen, Jakarta, menunjukkan bahwa klausula baku tersirat sering diterapkan dalam menentukan biaya parkir dan tanggung jawab pengelola terhadap kendaraan. Meskipun tidak ada perjanjian tertulis, pengguna parkir dan pengelola mengikuti praktik umum yang telah ada dalam menetapkan aturan dan biaya parkir.

Pentingnya Keseimbangan:

Penerapan klausula baku harus mencapai keseimbangan antara kepatuhan terhadap prinsip-prinsip hukum nasional yang melindungi konsumen dan pengakuan terhadap nilai-nilai lokal yang berakar dalam masyarakat. Ini memastikan bahwa praktek parkir tidak hanya adil secara hukum tetapi juga sesuai dengan ekspektasi dan kebiasaan yang diterima di tingkat lokal.

Kesesuaian dengan Konteks Lokal:

Pengelola parkir perlu memahami dan menghormati nilai-nilai budaya dan praktik sosial yang berlaku di masyarakat tempat mereka beroperasi. Misalnya, di Bali, di mana budaya adat sangat diperhatikan, pengelola parkir dapat mengintegrasikan klausula baku yang menghormati prinsip-prinsip kearifan lokal dalam mengatur tarif dan keamanan parkir.

Pentingnya Edukasi dan Sosialisasi:

Pemerintah daerah dan pihak terkait harus aktif dalam memberikan edukasi tentang hak dan kewajiban dalam praktek parkir, termasuk pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan klausula baku. Sosialisasi yang efektif akan membantu mengurangi konflik dan meningkatkan pemahaman bersama tentang aturan yang berlaku.

Dengan menekankan keadilan dan keseimbangan antara prinsip-prinsip hukum nasional dan nilai-nilai lokal dalam penerapan klausula baku dalam praktek parkir tradisional di Indonesia, esai ini menunjukkan pentingnya mengakui dan menghormati konteks budaya dalam hukum. Dengan pendekatan yang seimbang, dapat diharapkan bahwa praktek parkir akan menjadi lebih transparan, adil, dan sesuai dengan harapan masyarakat lokal, sambil tetap mematuhi kerangka hukum yang berlaku secara nasional.

Solusi dan Pendekatan yang Relevan untuk Penerapan Klausula Baku dalam Praktek Parkir Tradisional di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun