Mohon tunggu...
Kharissa Widya Kresna
Kharissa Widya Kresna Mohon Tunggu... -

Suka bermain kata. Cuma itu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenapa tak Kau Katakan?

5 Juni 2012   06:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:23 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sapa Yulian kaku

Aku terdiam, masih tidak percaya dengan apa yang terjadi dan kuhadapi. aku begitu ingin berlari memeluk Yulian. tapi kuurungkan ketika kulihat tangan Yulian terkait mesra dengan tangan yang lain.

Aku mendongak untuk melihat siapa yang digandheng Yulian.

Seorang wanita. cantik. dari wajahnya kukira usianya lebih tua dariku tapi masih begitu segar dipandang.

Sedetik kemudian aku tersadar...

Mas Yul.. jangan katakan dia.... aku menjerit merana dalam hati.

'Cha, aku mau minta maaf sama kamu atas apa ayang aku lakukan ketika masih sama kamu. Sekarang aku ingin jujur segalanya sama kamu.. tapi tolong, jangan marah sebelum aku selesai bicara..'

kata Yulian kemudian duduk berlutut dihadapanku. Aku ingin mencegah tapi terasa kaku untuk mengulurkan tangan padanya. Aku sudah menebak apa yang akan terjadi tapi tetap menunggu kalimat selanjutnya keluar dari mulut satu-satunya yang kucintai.

'Cha.. maaf. sejak melihamu berjalan melewatiku di pagar ini aku sudah merasa terpagut sama kamu. aku menyadari betul kalau aku jatuh cinta sama kamu. tapi saat itu aku sedang berada dalam jalinan cinta dengan Iva,..'

katanya sambil memandang wanita yang datang bersamanya. Iva menunduk. mungkin takut padaku.

Aku menegangkan leher dan menelan ludah dengan pahit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun