Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sepak Terjang AS dan Rusia dalam Permainan Intrik Geopolitik

2 Oktober 2017   19:37 Diperbarui: 2 Oktober 2017   21:43 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, hubungan AS-Rusia akan memasuki fase intrik yang berlanjut yang tidak hanya akan berakhir setelah satu atau dua tahun, dan akan terus menjadi titik api baru di seluruh dunia. Putin pasti tidak ingin kehilangan kesempatan untuk campur tangan dalam isu topik panas yang bisa dia campur-tangani untuk memperluas pengaruhnya sendiri dan mendorong AS ke sebuah sudut.

Dari akhir 2016, ketika itu - Presiden AS Barack Obama memerintahkan deportasi 35 pegawai kedutaan Rusia di AS sampai sekarang, untuk skandal Presiden Trump dengan Rusia, hingga penandatanganan sanksi baru oleh Trump terhadap Rusia, telah menimbulkan serangkaian interaksi negatif yang tampaknya menunjukkan bahwa hubungan AS-Rusia akan sulit dilakukan untuk melepaskan lingkaran aneh, dari posisi perbaikan---saling beroposisi---kembali baik kembali.

Hubungan AS-Rusia terus-menerus mengulangi "kurva naik turun" untuk memulai tinggi dan akhir rendah. Ini menunjukkan bahwa hubungan mereka kadang menjadi baik, itu tergantung pada penilaian kedua pemerintah, karena dikaitkan dengan konflik strategis, karena mereka tidak bisa melewati tahap hubungan hangat, yang pada akhirnya mereka tidak dapat melepaskan diri dari nasib "berakhir dengan hubungan rendah".

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

foreignaffairs.com/ | linktank.com | vox.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun