Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sepak Terjang AS dan Rusia dalam Permainan Intrik Geopolitik

2 Oktober 2017   19:37 Diperbarui: 2 Oktober 2017   21:43 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pergerakan Rusia terbaru bisa menunjukkan bahwa itu memperlihatkan untuk kepentingan nasional mereka dan kebutuhan kepentingan strategis internasional dan domestik, mereka pasti akan memperluas pijakan mereka di Timur Tengah,  ini mungkin untuk memapankan  kebijakan mereka.

Baru-baru ini, militer Rusia menjatuhkan bom non-nuklir "Father of All Bomb" ke "ISIS" di Suriah. dekat Deir-ez-Zor, di Suriah, dan menghancurkan pusat komando dan pusat komunikasi "ISIS", dan membunuh sekitar 40 militan bersenjata "VIP ISIS."

Pada bulan April tahun ini, militer AS menjatuhkan sebuah Bom Udara GBU-43 Ordnance yang dikenal sebagai "Mother of All Boms" di Afghanistan timur, yang meninggalkan lubang dengan diameter 300 meter di tanah, menghatam dengan pukulan berat ke terowongan bawah tanah. dan bunker yang dibangun oleh kelompok ekstremis serta membunuh lebih dari 90 militan. Ini adalah pertama kalinya militer AS menggunakan bom non-nuklir terbesar ini dalam pertempuran.

"Father of All Bombs" ("Bapak dari Semua Bom") setara dengan 44 ton dinamit, yang berukuran empat kali ukuran "Mother of All Bombs."  Beberapa analis percaya bahwa "Bapak dari Semua Bom" yang diumumkan Rusia dengan terang-terangan di Suriah akan membentuk sebuah opini untuk membuat sangat menjerakan bagi teroris, dan dengan demikian mengendalikan dominasi Rusia di medan perang Suriah.

Sejak September, AS dan Rusia telah meningkatkan intensitas serangan mereka terhadap "ISIS."  Kita bisa melihat bahwa senjata yang mereka gunakan adalah senjata di luar standar yang telah digunakan untuk menyerang "ISIS." Layaknya seperti memotong ayam dengan golok pemotong sapi.

Ada juga banyak pengamat yang mengatakan bahwa telah berlebihan, untuk menggunakan senjata pemusnah massal semacam itu, ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak telah memulai melakukan manuver kontes untuk situasi pascaperang, dan mulai bersaing untuk lebih dulu melakukan intervensi.

Pada 12 September, militer Rusia mengatakan bahwa pemerintah Suriah telah menguasai kembali sebagian besar wilayahnya dari "ISIS", dan berhasil mengontrol kembali 85% dari luas wilayah negara tersebut.

Seminggu setelah menyerang Dier ez-Zor. Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoyumet bertemu Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus.

Pengamat dan analis memperkirakan, momen pertemuan Shoygu di Suriah sangat penting,  pada saat setelah militer Suriah memulihkan Deir ez-Zor, pejabat Rusia dan Suriah bertemu satu sama lain. Dari satu sisi, kedua belah pihak terus membahas meningkatkan kekuatan militer di Suriah agar bisa tampil sempurna. Aspek lain yang dianggap penting adalah bahwa Rusia ingin memiliki dominasi dalam pembangunan kembali pasca-perang. Secara umum, Rusia ingin memiliki dominasi dalam masalah Suriah secara keseluruhan.

Beberapa analis percaya bahwa AS dan Rusia telah melihat bahwa nasib "ISIS" telah nyaris habis, dan dengan terburu-buru mengarahkan pasukan mereka sendiri untuk berebut wilayah sehingga mereka dapat memiliki lebih banyak peluang dalam masa perang untuk bernegosiasi.

Militer Suriah yang didukung Rusia dan gerilyawan Kurdi yang didukung AS berada di depan untuk memperjuangkan tepi timur Sungai Efrat di Provinsi Dier ez-Zor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun