Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sepak Terjang AS dan Rusia dalam Permainan Intrik Geopolitik

2 Oktober 2017   19:37 Diperbarui: 2 Oktober 2017   21:43 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak Donald Trump mulai menjabat presiden, partisipasi AS dalam masalah Ukraina telah meningkat secara bertahap.

Pada 2 Agustus, Trump menandatangani RUU baru yang menjatuhkan sanksi baru atas Russia untuk kegiatan militer Rusia di Krimea dan Ukraina timur sebagai alasannya. Selain itu, militer AS juga mulai meningkatkan latihan militer gabungan multilateral yang diadakan dengan militer Ukraina di wilayah-wilayah kunci sebagai pertunjukkan kekuatan terhadap Rusia.

Saat ini, di sekitar Laut Mediterania, kita bisa amati kontes antara AS dan Rusia seputar masalah Ukraina dan masalah Krimea yang sebagai platform Laut Hitam. Di platform Laut Hitam ini, jika Rusia dapat menduduki Krimea dan menguasai sebagian dari kekuatan Ukraina, mereka adalah pemenang.

AS tidak akan membiarkan Rusia terus maju ke barat, dan AS pasti tidak akan melindungi kekuatan yang berpihak pada Rusia di Ukraina. Dan dalam situasi seperti ini, kita bisa mengatakan bahwa di platform Laut Hitam, di platform Krimea dan platform Ukraina, Rusia berada dalam posisi bertahan, dan sudah cukup berhasil. Jika ada perubahan lebih lanjut mengenai masalah Ukraina, maka itu akan menjadi permainan zero-sum murni, di mana satu menguasai lebih, dan yang lainnya menguasai lebih sedikit.

Pada kenyataannya, selama lebih dari tiga tahun, Krimea adalah milik Rusia. Negara-negara Barat tidak mengakui hal ini, dan tidak memprovokasi Rusia, namun Rusia telah dikenai sanksi. Masalah Ukraina telah menjadi topik diam di masyarakat internasional, tapi salah satu di antaranya ada pemahaman diam-diam.

Namun, ada satu tindakan AS pada bulan Juli tahun ini yang benar-benar memecahkan keseimbangan ini. Pada awal Juli, AS mengumumkan bahwa mereka akan membantu Ukraina membangun sebuah pusat operasi maritim di Ochakov di Ukraina selatan.

Di permukaan, pusat operasi maritim  yang sedang dibangun AS ini milik Ukraina. Namun kenyataannya, melihat standar bangunan dan fasilitas yang menyertainya, mereka disesuaikan untuk militer AS, yang berarti mereka membuat pangkalan angkatan laut mereka sendiri.

Secara geografis, Ochakov terletak di pantai Laut Hitam, dan menjaga saluran utama dari Laut Hitam menuju pedalaman dan Ukraina. Hal ini dekat dengan Semenanjung Krimea dan memiliki posisi strategis yang sangat penting.

Dari ini kita dapat melihat AS ingin menggunakan basis Ochakov untuk keuntungan geografisnya di samping Laut Hitam untuk memantau dan menghalangi jalan Rusia menuju Laut Hitam. Ini seperti menikam pedang ke ulu hati Rusia.

Permainan intrik AS dan Rusia di Ukraina dan Timur Tengah secara fundamental merupakan kontes geopolitik. Ukraina mungkin saja merupakan miniaturisasi konflik geopolitik mereka. Jadi, ketika menyangkut masalah Timur Tengah, ketika pada September 2015 Rusia melibatkan diri dalam isu Suriah, sebenarnya ada beberapa pertimbangan strategis.

Intervensi Rusia Di Suriah Untuk Mengalihkan Perhatian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun