Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sepak Terjang AS dan Rusia dalam Permainan Intrik Geopolitik

2 Oktober 2017   19:37 Diperbarui: 2 Oktober 2017   21:43 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Turki telah membeli sebuah sistem pertahanan rudal Rusia. Analis pikir bagi NATO, ini adalah pukulan yang cukup berat, dan dianggap langkah licik dari Rusia. Ini adalah ancaman yang cukup besar bagi NATO. Aspek lainnya adalah selain hubungan Rusia-Turki. Hubungan Rusia-Iran cukup baik. Kita tahu bahwa tahun lalu, Rusia menggunakan basis udara Iran untuk terbang dari sana dan terbang langsung ke Suriah dalam menyerang "ISIS".

Saat ini, terkait isu Suriah, Rusia, Iran, dan Turki telah tercapai tiga pihak untuk berbicara dan telah mempromosikan sebuah pertemuan di Astana. Dan sekarang, hasilnya sangat jelas. Tujuan utama bagi Rusia adalah untuk menciptakan busur BulanSabit Syiah yang stabil dari Iran ke Irak terus ke Syria.

Setelah pemerintahan Obama, AS memiliki pola pikir pasifistik tentang 'political correctness', untuk mendapatkan sisi baik dunia Islam, dan penarikan pasukan dari Irak tanpa memikirkan konsekuensinya, yang menyebabkan "ISIS" merajalela. Kekacauan ini yang ditimbulkan "ISIS" memberi sebuah kesempatan bagi Rusia, jadi sekarang apa yang akan dilakukan AS? AS harus hati-hati mencapai keseimbangan. AS harus memikirkan secara mendalam tentang strategi jangka panjangnya dengan menyiapkan beberapa kartu yang bisa dimainkannya di masa depan. Satu kartu adalah kartu Kurdi.

AS Mempermainkan Kartu Kurdi

Pada 23 Agustus, Menhan AS, Mattis mengunjungi Turki. Beberapa anggota kabinet presiden Turki mengatakan kepada wartawan bahwa ketika Erdogan bertemu dengan Mattis, dia dengan terus terang menyatakan bahwa Turki merasa terganggu dengan militer AS yang membantu Syrian Democratic Forces (SDF).

SDF adalah kekuatan suku Kurdi dan Arab. Pasukan utama adalah "Unit Perlindungan Rakyat (Kurdi)/People's Protection Units". Unit Perlindungan Rakyat telah dilihat oleh AS sebagai mitra terpercaya dalam perang melawan "ISIS." Militer AS terus memasok senjata dan pelatihan militer ke Unit Perlindungan Rakyat (Kurdi).

Tapi Turki memandang Unit Perlindungan Rakyat sebagai cabang Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang mereka anggap teroris.

Dalam sebuah wawancara dengan "Hurriyet" pada 22 Agustus, Erdogan mengatakan bahwa Turki akan menghentikan suku Kurdi untuk tidak otonom atau membangun negara mereka sendiri di Suriah utara "tidak peduli berapa pun biayanya."

Suku Kurdi tidak hanya memainkan peran penting dalam perjuangan bersama melawan "ISIS." Di masa depan, ketika Suriah mengorganisir atau membentuk sebuah pemerintahan federal, mereka akan memainkan peran besar juga, dan jika keadaan menjadi semakin kacau di Tengah Timur ke depan, jika Turki dan Rusia terlalu dekat, kekuatan ini akan menjadi kekuatan untuk menciptakan kekacauan di Turki. Karena ini, kita dapat melihat bahwa dalam dua tahun terakhir, dari tahun 2015 sampai sekarang, kita harus memperhatikan kartu-kartu yang dimainkan AS di Timur Tengah dan persiapan di balik kartu-kartu itu. Ini sangat penting.

Beberapa analis percaya bahwa selain Kurdi yang digunakan sebagai kartu, AS memiliki chip untuk melanjutkan kontestannya dengan Rusia dalam ekspansi NATO ke timur, menekan harga minyak, dan memperkuat sanksi. Meski kekuatan Rusia di Timur Tengah terus berkembang, arah dominasi hubungan AS-Rusia nampaknya masih berada di tangan AS. Dan untuk jangka waktu yang panjang, AS dan Rusia akan terus mempertahankan keadaan pertempuran tanpa pertumpahan darah ini.

Initaitif untuk memperbaiki hubungan Rusia-AS ada di tangan pihak Amerika. Sampai batas tertentu, Rusia pasif, tapi saat ini, Trump sedang terhambat oleh serangkaian elemen di AS. Hubungan Rusia-AS memasuki situasi di mana mereka semakin memburuk. Secara umum, inisiatif ini masih ada di tangan pihak Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun