Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sepak Terjang AS dan Rusia dalam Permainan Intrik Geopolitik

2 Oktober 2017   19:37 Diperbarui: 2 Oktober 2017   21:43 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 25 Juli, Dewan Perwakilan AS (House of Representative)  meloloskan sebuah undang-undang untuk memberi sanksi kepada Rusia hampir dengan suara bulat.

Pada 29 Juli, Rusia menuntut agar AS untuk mengurangi karyawannya di kedutaan Rusia sebanyak 755 orang, dan juga melarang kedutaan AS untuk menggunakan banyak propertinya di Moskow.

Menanggapi ini, pada 31 Agustus, AS menuntut agar Rusia menutup konsulatnya di San Francisco, serta fasilitas diplomatik di Washington D.C. dan New York. AS menyatakan bahwa ini akan membuat AS dan Rusia mempertahankan tiga konsulat yang sama di negara masing-masing. Pada 2 September, fasilitas diplomatik Rusia di AS ditutup karena dilakukan penggeledahan.

Sergey Lavrov menyatakan: Presiden Putin sudah berkali-kali mengatakan bahwa kita tidak ingin berargumen dengan AS. Kami telah bersahabat dengan Amerika. Bahkan sekarang, jika itu adalah untuk kepentingan nasional Rusia, kita bersedia untuk mengembangkan dialog yang konstruktif dengan AS. Kami sangat berharap untuk menormalisasi hubungan bilateral kami. Tapi seperti yang Anda lihat, dibutuhkan dua orang untuk tango. Melihat sekarang, AS lebih memilih untuk melakukan breakdance sendiri.

Selain terjadi pertentangan diplomtik, AS dan Rusia baru-baru ini juga melakukan persaingan penelitian dan pengembangan senjata nuklir.

Sebuah laporan dari RIA Novosti pada akhir Agustus mengatakan bahwa militer Rusia telah membangun generasi berikutnya dari " Barguzin" atau "Kereta Nuklir Hantu." RIA Novosti melaporkan "Barguzin" generasi baru ini dapat membawa enam ICBM di masing-masing gerbong. Dan kecepatan untuk proses peluncuran sangat cepat hanya membutuhkan 2 menit. Selain itu kereta rudal baru ini dapat menempuh berjalanan lebih dari 1.000 km per hari, dan dapat melakukan perjalanan tanpa hambatan ke seluruh wilayah Rusia, sehingga sifat manuvernya dapat disembunyikan, dan waktu reaksi lebih baik daripada "Topol-M" ICBM yang dipasang di kendaraan darat.

Kereta rudal "Barguzin" generasi baru akan mulai beroperasi pada 2021. Sehari setelah Rusia mengumumkan pengembangan "kereta rudal hantu nuklir generasi berikutnya", Administrasi Keamanan Nuklir Nasional AS mengumumkan pada 30 Agustus pesawat tempur Angkatan Udara AS telah menyelesaikan uji coba kedua dari bom nuklir taktis B61-12 yang baru di Nevada pada 8 Agustus. Dikatakan bahwa bom nuklir "pintar" ini terutama ditingkatkan presisinya.

Kelebihan lain dari B61-12 ukurannya sedang, sehingga tanpa perlu dikembangkan pesawat pembom strategis berat. Secara teoritis, ini berarti bahwa hampir semua pesawat tempur AS saat ini masih mampu untuk digunakan untuk mengerahkan senjata nuklir ini.

Pada 12 September, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa Pasukan Rudal Strategis Rusia telah melakukan uji coba ICBM berbasis "Yars" yang sangat sukses, dengan hulu ledaknya tepat mencapai sasaran di Semenanjung Kamchatka.

ICMB "Yars" baru ini dapat membawa 3 sampai 6 hulu ledak MIRV dan memiliki jangkauan 12.000 km, sebagai upgrade modern dari "Topol-M."

Beberapa analis menujukkan bahwa gesekan diplomatik AS-Rusia terus berlanjut, dan militer AS terus meningkatkan kekuatan penyebaran dan pelatihannya di Eropa dengan Rusia sebagai sasarannya, sehingga kedua negara memasuki lingkaran setan permain tit-for- tat (balas-membalas).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun