Petani tersebut mengatakan: Kami menentang penyebaran THAAD, dan kami mencoba yang terbaik untuk menghentikannya. Jika THAAD benar-benar dikerahkan disini, kita bisa membayangkan bagaimana hidup kita di masa depan. (akan menjadi sasaran serangan musuh).
Pada 15 Juli lalu, Hwang Kyo-ahn PM Korsel, mengunjungi Desa Seongju, untuk berpartisipasi dalam sesi singkat bagi warga Seongju untuk upaya meredahkan kemarahan mereka. Tapi mengalami serangan protes dari warga desa dengan dilempari dengan telor, botol air dan disemprot air.
Chung Dong-young, anggota dari Majelis dari Partai Rakyat, mengatakan: “Pergelaran THAAD di Seongju hanya akan menutup pintu untuk reunifikasi Korsel dan Korut, dan akan menjadikan Semenanjung Korea tetap terpisah utara dan selatan. Oleh karena itu kami menentang THAAD.”
Seol Hun, anggota Majelis dari Partai Minjoo, mengatakan: “Pergelaran THAAD dapat memicu Perang Dingin baru antara kedua belah pihak, Korsel, AS dan Jepang di satu sisi, dan Korut, Tiongkok dan Rusia di sisi yang lain. Dan menyebabkan memburuknya hubungan antara Seoul dan Pyongyang.”
Putusan untuk menggelar THAAD di Korsel menyebakan kegemparan di dalam negeri Korsel, dan menjadi topik panas di Asia Timur Laut. Hal ini juga memicu reaksi keras dari Pyongyang.
Pemimpin Korut, Kim Jong-un mengatakan, Korut akan lebih meningkatkan taktik pertempuran dan tetap berkomitmen untuk meneliti dan mengembangkan rudal balistik dari semua jenis.
TV Korut memberi komentar dalam siarannya: “ Hal jelas menjadi satu bukti pergelaran THAAD oleh Seoul-Washington targetnya adalah negara-negara tetangga.”
Pada 13 Juli, Lu Kang, jurubicara Kemenlu Tiongkok mengatakan: “Pergelaran THAAD dengan serius merusak kesimbangan strategis di kawasan ini, serta kepentingan keamanan strategis di kawasan termasuk Tiongkok, dan bertentangan dengan upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. Seperti yang telah kami katakan, kami (Tiongkok) dengan tegas menentang pergelaran THAAD di Korsel oleh AS dan Korsel, dan kami telah sangat mendesak agar kedua belah pihak untuk menghentikan proses terkait. Saya dapat memberitahu Anda bahwa Tiongkok dengan tegas akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan yang wajar kami sendiri.”
Berkenaan dengan pergelaran ant-rudal oleh AS, Wakil PM Rusia, Dmitry Togozin pada 31 Juli mengatakan, “Apapun itu, kapal selam Borei Klas bertenaga nuklir dan ber-rudal nuklir kita (Rusia) mampu menembus sistem pertahanan ini.”