Banyak suara opini publik di Korsel yang percaya dengn apa yang disebut pengerahan THAAD di Korsel akan memperburuk krisis di Semenanjung Korea, sebanarnya semua ini digerakan (diciptakan) AS. Tujuan untuk mengekstrak lebih banyak uang dari dua sekutunya----Korsel dan Jepang.
Seorang anggota LSM di Korsel mengatakan: perlombaan senjata tidak bisa dihindarkan. Sama seperti Korsel, AS menderita dalam hal finansial, itulah sebabnya AS mencoba untuk menciptakan Perang Dingin Baru, dan membangun pertahanan rudal AS+Korea+Jepang. Dengan demikian , Jepang dan Korsel tidak bisa tidak harus memberikan kontribusi banyak uang, dan AS pikir hal itu bisa meringankan kesulitan keuangannya.
Dalam kenyataanya, pergelaran THAAD di Korsel tidak hanya berkaitan dengan pembangunan sistem anti-rudal AS di Asia-Pasifik, juga berkaitan dengan perkembangan sistem anti-rudal global.
Empat bulan lalu, di sisi lain di benua Eurasia, pangkalan anti-rudal AS di Rumania Selatan mulai dilakukan kerjasama dan pangkalan anti-rudal di Polandia Utara mulai dibangun.
Yang kedua, mengambil keuntungan dari situasi yang bermasalah dan menggandeng mitra. Misalnya beberapa negara Eropa Timur seperti Rumania dan Plolandia yang memiliki pola pikir kewaspadaan terhadap Rusia, AS dengan menggunakan pergelaran anti-rudal untuk memberikan apa yang disebutkan “keamanan dan perlindungan.”
Yang ketiga, menerapkan langkah demi langkah, pergelaran biasanya sering pertama kali dibuat di negara-negara perifer (peripherial/pokok) dan negara sekitarnya, kemudian didorong ke arah luar.
Jika dibandingkan perilaku AS di Eropa dengan perilakunya di Semenanjung Korea saat ini, akan terlihat adanya sesuatu yang mengejutkan, dan itu adalah alasan untuk pergelarannya. Misalnya di Eropa, AS menggunakan kemampuan nuklir Iran sebagai alasan. Tapi tidak menyebutkan Rusia langsung, namun masalahnya kita bisa lihat Iran telah mencapai kesepakatan. Dengan kata lain, ancaman Iran sebenar sudah bisa diredahkan, tapi justru AS lebih mengintensifikasi untuk mempercepat menggelar sistem ant-rudal. Dan cara-cara ini juga yang kini dilakukan untuk menggelar THAAD di Korsel.
AS mengatakan bahwa mereka untuk memenuhi lindungan dari ancaman nuklir Korut, tetapi dalam kenyataan yang sesungguhnya untuk menargetkan Tiongkok dan Rusia.
Isu anti-rudal selalu menjadi alasan utama bagi Rusia yang menyebabkan tidak bisa bersama (akur) dengan negara-nagara Barat dalam jangka panjang dan yang menjadikan alasan kurangnya saling percaya, memperburuk ketegangan geopolitik Eropa dan menyebabkan tumbuhnya suasana “Perang Dingin Baru.”
Dalam proses ini, AS sesungguhnya telah menjadi penerima manfaat terbesar. Di satu sisi mendapat keselamatan untuk masalah tetap bisa “mengontrol” Eropa, di sisi lain dapat meminjam kekuatan dari beberapa negara Eropa untuk melayani strategi AS sendiri untuk membendung Rusia.