"Aku sangat mengagumi hasil kerjamu Bli. Ukiran -- ukiran di patung perakmu sangat indah. Aku menyukainya." ucap Ayu Aryani pelan dengan sedikit malu -- malu. Wajahnya mulai memerah.
Anak Agung Oka diam. Ia mendengarkan sebuah penekanan saat Ayu Aryani mengatakan kata terakhir dalam kalimat yang ia ucapkan barusan. Ia membaca gerakan tubuh Ayu Aryani baik -- baik dan menafsirkan gerakan itu.
"Bagaimana kabar hubunganmu dengan lelaki itu?"
"Sudah berakhir. Kami putus." jawab Ayu Aryani singkat.
Mereka berdua diam. Melanjutkan kesibukan mereka masing -- masing. Menyantap hidangan yang mulai dingin diatas meja makan.
***
Setelah berpisah dengan Ayu Aryani dan mendapatkan kartu namanya, Anak Agung Oka memacu motornya ke arah Buleleng. Sedangkan Aryani memasuki mobil untuk melanjutkan urusannya yang tertunda di Denpasar.
"Sampai bertemu besok." ucap Ayu Aryani dari balik kaca mobilnya yang terbuka.
"Hati -- hati..." balas Anak Agung Oka. Ayu Aryani mengangguk. Lalu ia menutup kaca mobilnya dan melaju meninggalkan Anak Agung Oka.
Dalam perjalanan pulang, Anak Agung Oka mengingat sesuatu. Kejadian yang ia alami dalam mimpi kemarin mulai terkuak. Ia mengenali daerah yang dilukiskan dalam mimpinya itu.
"Pura Ratu Gede Sambangan...."gumamnya.