Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pujawali (Seperti Itu Aku Mencintaimu Sampai Mati)

31 Maret 2019   22:20 Diperbarui: 31 Maret 2019   22:50 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku sangat mengagumi hasil kerjamu Bli. Ukiran -- ukiran di patung perakmu sangat indah. Aku menyukainya." ucap Ayu Aryani pelan dengan sedikit malu -- malu. Wajahnya mulai memerah.

Anak Agung Oka diam. Ia mendengarkan sebuah penekanan saat Ayu Aryani mengatakan kata terakhir dalam kalimat yang ia ucapkan barusan. Ia membaca gerakan tubuh Ayu Aryani baik -- baik dan menafsirkan gerakan itu.

"Bagaimana kabar hubunganmu dengan lelaki itu?"

"Sudah berakhir. Kami putus." jawab Ayu Aryani singkat.

Mereka berdua diam. Melanjutkan kesibukan mereka masing -- masing. Menyantap hidangan yang mulai dingin diatas meja makan.

***

Setelah berpisah dengan Ayu Aryani dan mendapatkan kartu namanya, Anak Agung Oka memacu motornya ke arah Buleleng. Sedangkan Aryani memasuki mobil untuk melanjutkan urusannya yang tertunda di Denpasar.

"Sampai bertemu besok." ucap Ayu Aryani dari balik kaca mobilnya yang terbuka.

"Hati -- hati..." balas Anak Agung Oka. Ayu Aryani mengangguk. Lalu ia menutup kaca mobilnya dan melaju meninggalkan Anak Agung Oka.

Dalam perjalanan pulang, Anak Agung Oka mengingat sesuatu. Kejadian yang ia alami dalam mimpi kemarin mulai terkuak. Ia mengenali daerah yang dilukiskan dalam mimpinya itu.

"Pura Ratu Gede Sambangan...."gumamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun