"Anakku, sebaiknya kau tak usah kesana. Biar Karam saja yang mengatasinya." ucap Rashad kepada Teana.
"Tidak ayah, firasatku tidak enak. Sepertinya aku harus menolong orang itu sendiri."
"Baiklah kalau demikian. Berhati -- hatilah."
"Baik Ayah."
Karam bergegas mengantar anak majikannya menuju tempat yang dimaksud.
"Itu Tuan, dia disana." ucap Karam.
Teana segera berlari menuju orang itu. Tubuhnya tertelungkup diatas pasir. Kerudungnya menutupi kepalanya.
"Karam, berikan obormu padaku." perintah Teana.
"Ini Tuan." jawab Karam sambil memberikan obor miliknya.
Pelan -- pelan Teana mendekatkan obornya, ia membalikkan badan orang itu hingga wajahnya nampak jelas oleh Teana.
"Karam, dia seorang anak perempuan. Dia masih hidup" ucap Teana setelah ia memeriksa denyut nadi anak itu.