Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Peri Segaran

17 Januari 2017   17:53 Diperbarui: 17 Januari 2017   18:46 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua tiga kali ditariknya senar itu. Namun hasilnya tetap sama. Meski menggunakan kedua tangannya dengan tarikan yang kuat. Senar itu tetap diam tak bergerak dari posisinya.

“Dasar pancing sialan!” umpatnya.

Tiba – tiba….

“Bau apa ini ?” ucap Supardi sambil menyempitkan kedua lubang hidungnya.

Ia berhenti bernapas, berusaha menahannya agar sebisa mungkin bau itu tidak mengobrak – abrik kedua lubang hidungnya yang besar. Ia terpaksa berhenti bernapas sejenak menahan bau, karena kedua tangannya masih sibuk melepaskan tali senar yang tersangkut sesuatu dari dalam kolam.

Dengan emosi, Supardi meletakkan pancingnya di tepian kolam. Meraih tali senar di ujung pancingnya. Menariknya kuat – kuat sambil terus mengumpat bau yang menusuk – nusuk hidungnya.

Makin lama bau itu makin menjadi.

“Amis sekali. Membuatku ingin muntah!” ucapnya sambil terus berusaha menarik senar pancingnya.

Entah sudah berapa menit berlalu, satu persatu orang yang memancing di kolam itu pergi meninggalkannya. Kini hanya tinggal Supardi disana.

Tarikan Supardi menghasilkan sesuatu yang sia – sia. Tak ada hasil selama hampir sepuluh menit.

“Sial benar aku. Daripada begini terus – menerus lebih baik aku potong saja senar ini.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun