Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Peri Segaran

17 Januari 2017   17:53 Diperbarui: 17 Januari 2017   18:46 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Javanese dancer painting source : Dokumen pribadi

***

Setelah sekian lama terbaring diranjang, Supardi sepertinya mendapatkan kekuatan untuk pergi meninggalkan tempatnya saat ini. Pergi meninggalkan Kerajaan Segaran. Pergi menemui istrinya Sartini yang sudah sejak kemarin ia tinggalkan.

Supardi menyusun sebuah siasat…

Sementara itu di ruang pertemuan pembesar kerajaan, gending – gending jawa mengalun merdu…

“Bagaimana perasaanmu sekarang Nduk.?” tanya Kosasih kepada putrinya Centhini.

“Aku sangat senang ibu. Akhirnya aku berjumpa dengan Kakang Lembudana. Setelah ratusan tahun aku menunggunya. Akhirnya Kakang Lembudana bereinkarnasi kembali di kehidupan ini. Do’a ku dikabulkan Sang Pencipta.” ucap Centhini haru. Haru bercampur bahagia tak terkira.

“Selamat anakku, keluargamu akhirnya berkumpul kembali,” ucap Kosasih - sang ibunda.

“Terimakasih Bu, ini semua berkat do’a ibu.” ucap Centhini sambil tersenyum dan memeluk ibundanya.

“Centhiniiiiii…..”

Mendadak suasana haru biru itu berubah seketika.

“Kakaaaaaang…..” teriak Centhini histeris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun