Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghemat Kematian

22 Maret 2016   18:33 Diperbarui: 22 Maret 2016   18:37 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kita syukuri saja. Jangan mengumpat pemberian orang. Dosa”

***

Sudah hampir enam bulan sejak tinggalnya Sriani dirumah anak dan menantunya, kondisi kesehatannya tak kunjung membaik. Ditambah lagi kesedihannya ditinggal suaminya yang telah pergi mendahuluinya. Anak yang drawatnya dari kecil dan diharapkannya sebagai sandarann hidup di masa tuanya sangat tidak bisa diharapkan lagi.

“Ini obatnya bu, aku tadi mampir ke pasar membeli obat untukmu”

“Ke pasar?”

“Iya, kenapa? Ke apotek?”

“Bukannya obat itu harus kamu tebus sesuai resep dokter?”

“Aaaahhh mahal itu. Dimana – mana obat sama saja bu. Untuk menyembuhkan penyakit. Jadi aku cari yang lebih murah. Ya di pasar. Bukan di apotek” ucap Santi sambil berlalu ke dapur untuk memasak.

Tak banyak bicara, Sriani masuk ke kamarnya. Merebahkan diri. Menatap langit – langit kamarnya. Meratapi nasibnya. Menyesali hidupnya.

“Tuhan… apakah ini azab buatku?” gumam Sriani sendiri dalam sepi.

Begitulah, hari – hari Sriani terlewati dengan penyesalan. Kesedihan. Dan tentunya cacian dari anak dan menantunya yang menyuruhnya untuk berhemat dalam segala hal. Termasuk makan. Sehari 2x. tidak lebih. Kondisi itu tentu saja makin memperparah penyakit Sriani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun