"Oya ... Bapak kepalanya kenapa, tangannya juga banyak perban?" Tanya Tedi menunjuk setiap luka di tubuh Arkan
"Tidak apa-apa." cetus Arkan
Tim sedang mempersiapkan pengambilan gambar pada reportase kali ini dan Arkan sibuk dengan awan yang ia tatap sedari tadi.
"Pak Arkan?"
"Iya." Arkan menoleh ke arah yang memanggilnya
"Saya Anne pak, presenter tim bapak hari ini."
"Oh iya."
"Bapak kenapa ... Seperti sedang ada masalah.?
"Tidak apa-apa."
"Saya sangat paham perjalanan kisah bapak dengan kak Naila."
"Kenapa kamu bisa kenal Naila." Arkan nampak antusias ingin mendengar jawaban dari Anne
"Naila sahabat dekat saya pak, dan saya tahu jika bapak sedang membutuhkan presenter dalam acara ini dari Naila."
"Apa saja yang Naila katakan padamu"
" Naila mengatakan bahwa dia ada urusan jadi tidak bisa pulang, tetapi  kata Naila saya harus tetap mendaftar untuk menjadi Presenter tim bapak dan selalu membantu bapak, karena ini juga untuk kebutuhan nilai praktikum saya pak."
"Naila masih memperdulikanku." Tatapan Arkan kembali kosong
" Cinta kalian luar biasa pak."
"Maksud kamu.?"
"Pak semuanya sudah siap untuk rekaman.!" Seru Tedi memanggil Arkan dari ruangan pengambilan gambar
Belum sempat Anne menceritakan tentang janji Naila, merekapun berlalu dan mengambil posisi masing-masing.