Dito kembali duduk di kursi dengan santapan kacang kulitnya kembali.
"Yaudah deh, kalo ngga mau ceritain."
Arkan duduk di ranjangnya
"Apa yang bisa gua ceritain Dit, Nai kesini cuma bilang dia buat janji, dan katanya gua hidup dari kecelakaan dan dia harus nepati janjinya, janji apa .?"
"Eh ... Nai kenapa aneh banget dia"
"Nai juga bilang suruh gua lupain dia." Arkan berbaring, menarik selimut
"Lu buat salah kali."
"Ngga Dit, kemaren kita ketemu hanya ngobrol sebentar udah dan gua kecelakaan."
" Yaudah besok gua temui Naila, gua tanya kenapa dia gitu sama lu"
"Nggak perlu Dit, gua hargai keputusannya. Naila juga pasti ngelakuin ini ada sebab!"
"Lu pasrah banget"
"Bukan gitu Dit, lu kemasin aja barang-barang gua jika besok gua boleh pulang kita langsung ke Jakarta."