Belum lagi aku balas chat Radit, Rades datang menarik tanganku membawa aku ke lapangan yang waktu itu mulai ramai. Semua terhenti seketika, sunyi dan tenang ketika Rades datang. Pandangan penuh keheranan, pandangan yang menusuk. Aku tak terbiasa menjadi pusat perhatian, apalagi dengan keadaan yang seperti ini. Rades menurunkanku tepat di tengah kerumunan. Waduh! Mau pingsan ni aku.
"Jesica! Aku mau masukin Prinsa ke tim cheers kamu." Tukas Rades pada Jesica ketua tim cheers sweety girl.
"Hah!...... Gila apa? Kita-kita tidak bisa sembarangan gitu aja nerima. Banyak tes yang harus dia jalani. Apalagi kayaknya dia ga' bisa nari deh, kaku." Tukasnya sembari menyandarkan tangannya kepundak Rades.
Ih! Centil banget ni cewek, mau muntah aku.
"Lagian siapa juga yang mau ikut tim cheers kamu. Apa itu sudah namanya?"
"Sweety Girl!" Ucap yang lain kompak penuh kecentilan.
"Oh! Kirain The Ugly Girl." Aku munculkan sedikit keberanianku, kalau tidak begitu bisa diinjak-injak aku.
"Kurang ajar kamu ya." Jesica mengangkat tangan hendak menamparku, tapi ku tangkis.
"Jangan kamu fikir aku takut sama kamu." Kulempar keras-keras tangannya.
"Aah ... Rades, dia nyakitin aku." Rengek Jesica mendekat ke arah Rades lagi.
"Aach! Capek deh!" Muak ngeliat tingkahnya.