Mohon tunggu...
Lis Liseh
Lis Liseh Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Pengajar

Apoteker dan Pengajar di Pesantren Nurul Qarnain Jember | Tertarik dengan isu kesehatan, pendidikan dan filsafat | PMII | Fatayat NU. https://www.facebook.com/lis.liseh https://www.instagram.com/lisliseh

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Trouble Maker (Part 2)

19 Februari 2019   11:53 Diperbarui: 21 Maret 2019   11:53 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Udah! Sini biar aku urus." Cegah Rades cepat-cepat ketika Herman hendak memukul Alan lagi. Di genggamnya kuat-kuat kerah baju Alan yang telah tak berdaya penuh lebam.

"Masih belum mau ngaku, hah?"

"Ampun. Sumpah, aku tidak tahu apa-apa."

Rades melepaskan genggamannya, Alan tersungkur tak berdaya di tanah. Rades turut duduk. Rokok yang sedari tadi bigitu nikmat ia hisap, kemudian ia tekan kuat-kuat pada telapak tangan Alan. Alan menjerit kesakitan.

"Ampuunn. Ba... barang itu. Udah ndak di aku."

"Dimana?"

"Di... dirampas Ra... Radit."

Dengan sekuat tenaga Rades mengarahkan bogem mentah ke hidungnya. Tak ayal lagi hidungnya pun mengucurkan darah segar.

Setelah itu, geng TM yang terdiri dari 5 orang itu pergi peninggalkan Alan yang sepertinya tak sadarkan diri sendirian. Sigap aku dan Rinta menghampiri.

"Alan! Kamu tidak apa-apa kan?" Ku tepuk-tepuk pipinya. Alan membuka matanya. Ternyata ia tidak pingsan.

"Aah! Mau apa kalian kesini?" Alan menepis tanganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun