Mohon tunggu...
Lisa Novita Sari
Lisa Novita Sari Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Suka bercerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tragedi Ban Motor dan Hadiah Penebusan dari Tuhan

26 September 2024   13:49 Diperbarui: 26 September 2024   13:58 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bapak, terima kasih banyak bantuannya. Saya pamit. Assalamualaikum. ”, ucapku sambil membungkuk-bungkuk hormat. Sungguh jika dia boneka, akan kupeluk dia seharian. Masalahnya dia bapak-bapak paruh baya.

“Sama-sama, Mbak. Waalaikumsalam”.

Aku meninggalkan si bapak, berjalan agak cepat sambil memikirkan tujuan berikutnya. O iya, aku lupa memberitahumu bahwa sebenarnya aku sendiri pun belum tahu wajah bapak kepala desa. 

Tapi kukira, setelah apa yang terjadi hari ini, bapak paruh baya bersepeda itulah si kepala desa. 

Lucu sekali perkenalan perdanaku dengannya. 

Sungguh setelah kesusahan yang menghampiriku baru-baru ini, bapak yang sepertinya kepala desa itu layaknya hadiah dari Tuhan untuk menebus sedihku kemarin dan pagi tadi. 

Jadi, ke mana kita sekarang?

Ah, benar.

Motorku …..

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun