Mohon tunggu...
Linggar Kharisma
Linggar Kharisma Mohon Tunggu... Politisi - Political Scientist In Digital Creative Industry

Political Scientist

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja di Banda Neira: Dialog Imajiner Hatta & Iwa

18 November 2016   16:22 Diperbarui: 18 November 2016   17:14 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Banda Neira (foto: www.thehasfa.com)

“Ku minum kopinya ya, bung?”

“Ya, silakan..”

Diskusi sore berjalan kian dinamis, setelah Hatta meminta komentar Iwa mengenai suhu politik belakangan ini.

“Pada prinsipnya, aku setuju dengan yang kau sampaikan.” Iwa menimpali analisis Hatta.

“Ku dengar, di Amerika sana pun terjadi hal yang serupa?”

“Oh.. Amerika ya?” Hatta coba berpikir sejenak.

“Betul, bung. Dari sejumlah kabar yang aku dapat, polarisasi politik seperti yang kini dialami bangsa ini, persis dengan yang terjadi di sana..”

“Akibat kekalahan calon Presiden dari partai berhaluan progresif-liberal itu, publik negeri Paman Sam, terbelah dalam dua kelompok. Kubu konservatif, sebagai pengusung ide-ide banal Presiden terpilih. Dan kubu moderat, yang menentang gagasan-gagasan konyol hasil kampanye kelompok lawannya..” ujar Iwa memaparkan argumentasinya.

 “Ah.. aku lega, kalau begitu..” tutur Hatta, sembari menghela nafas.

“Lega bagaimana maksudmu, bung?” tanya Iwa keheranan.

“Akhirnya, setelah sekian lama Republik ini tegak. Kondisi sosial-politik kita, hari ini bisa sejajar pula dengan negara adikuasa macam Amerika..”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun