Mohon tunggu...
Limbuk Cangik
Limbuk Cangik Mohon Tunggu... -

Pengamat Sosial & Politik Nasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membongkar Misi Ganda Sudirman Said

7 Januari 2018   01:26 Diperbarui: 7 Januari 2018   01:45 6885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ari Soemarno memerlukan orang yang bisa dipercaya dan namanya bersih di muka publik sebagai tokoh anti korupsi. Ini dilakukan agar Ari Soemarno bisa menyerang  Petral. Lantas ia bertemulah ia dengan orang bernama Sudirman Said lewat sebuah koneksi.

Sudirman Said adalah tokoh yang tepat dan amat diperlukan oleh Ari Soemarno untuk menjatuhkan Petral. Ia perlu orang yang bisa menyeret kisah kelam Petral ke tengah publik dengan suara tokoh anti korupsi. Dan Sudirman Said adalah tangan yang mampu menyeret itu. Ari membaca resume riwayat hidup Sudirman dalam jalinan kerja membentuk LSM anti korupsi apalagi tokoh yang bekerjasama dengan Sudirman Said tidak main main seperti Mar'ie Muhammad, Erry Riyana Hardjapamekas dan Sri Mulyani. Sudirman Said dikalangan kaum intelektual Jakarta adalah tokoh "Masyarakat Transparansi Indonesia" atau dikenal singkatannya "MTI".  

Entahlah, apa Sudirman Said sadar atau tidak. Digunakannya dia adalah untuk membangun sebuah kelompok mafia baru dan menghancurkan mafia lama. Dan pada tahun 2008, Ari Soemarno bisa mencapai kedudukan sebagai Dirut Pertamina. Disinilah kemudian "operasi penghancuran Petral dimulai" dengan menggunakan tangan Sudirman Said yang melepaskan isu ke berbagai jaringan LSM untuk menjadikan Petral sasaran bully. Dengan sadar pula Sudirman Said memperalat Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) dan jaringan LSM untuk menghajar Petral, namun diam diam ia bermain dengan ISC dan membesarkan Concord milik Ari dan Nasrat.

Dengan dijadikannya Petral sebagai "entitas jahat" maka berdirinya ISC (Integrated Supply Channel) di dalam tubuh Pertamina dimana Concord Energy bermain akan mengelabui opini publik.

Lucunya Sudirman Said malah melakukan tindakan tindakan yang sifatnya tidak transparan dalam melakukan kontrak jual beli minyak untuk Pertamina lewat ISC.

"Kasus Minyak Libya" adalah contoh bagaimana Sudirman Said bermain kotor demi memperkuat permainan pada Concord Energy,  perusahaan dibawah kendali Ari Soemarno dan Nasrat dimana Sudirman Said menjadi operator untuk memberikan keuntungan pada Concord.

(Baca)

Tapi malang bagi Ari Soemarno, ia dihentikan dari jabatannya sebagai Dirut Pertamina, dan digantikan Karen Agustiawan, permainan permainan Ari Soemarno dihentikan oleh Karen dan membuat Sudirman Said juga mulai terpojok.

"Skandal Minyak Libya" dimasa Ari Soemarno dimana Sudirman Said terlibat sudah amat dikenal di kalangan pemerhati perminyakan, dalam kasus "Skandal Minyak Libya", penghentian kontrak jangka panjang yang tidak transparan oleh Karen, dan terpergoki-nya Sudirman Said serta Ari Soemarno melakukan negosiasi diam diam di Libya pasca tersingkirnya Ari Soemarno dari jabatan Dirut Pertamina, pada Februari 2009 membuat Sudirman Said mulai mati langkah.

Namun nasib baik menghampiri Sudirman Said, pada tahun 2014 ada Kampanye Pemilihan Presiden. Ini langkah penting bagi para pemain proyek untuk merapat ke setiap kandidat. Musuh Ari Soemarno, Reza Chalid jelas merapat ke Prabowo. Reza bisa dibilang lihai dalam berdagang minyak, tapi bodoh dalam estimasi politik. Ia justru mengira Prabowo yang akan memenangkan pertarungan dan bukan Jokowi. Tapi banyak orang juga mengira karena kedekatan Reza Chalid dengan Cendana sehingga Reza secara subyektif tanpa perhitungan masuk ke dalam jaringan Prabowo.

Ari Soemarno, patron dari Sudirman Said merapat ke kubu Jokowi dengan mendekati beberapa orang yang berpengaruh di seputaran Jokowi, bahkan Ari Soemarno aktif di tim transisi. Dalam tim transisi tersebut Sudirman Said disusupkan dengan halus untuk disiapkan menjadi Dirut Pertamina. Namun nasib malah mengantarkannya menjadi Menteri ESDM. Disinilah kemudian timbul pertarungan kedua, antara Ari Soemarno dengan Reza Chalid sebagai lanjutan dari gagalnya Ari mengembangkan ISC di Pertamina dan menghabisi Petral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun