Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah Calvin Wan, "A Man With The Golden Heart"

27 Mei 2020   06:00 Diperbarui: 27 Mei 2020   06:09 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diam, hanya diam sebagai respon yang diterima Silvi. Calvin keras kepala di balik sikap tenangnya. Ia lembut dalam penampilan, tetapi teguh dalam prinsip. Diamnya Calvin membuat Silvi meraung kesal. Cepat dikuasainya diri karena ingat ini adalah hari raya.

Sejurus kemudian, Silvi menekuk kedua lutut. Gadis berkuncir ponytail itu berlutut di depan ayahnya.

“Selamat Lebaran, Ayah. Maafin semua kesalahan Silvi, ya.” Setelah berkata begitu, Silvi menciumi tangan ayahnya.

“Ayah juga minta maaf, Sayangku. Ayah belum jadi ayah yang baik untuk Silvi. Masih banyak kurangnya...” lirih Calvin seraya menarik tubuh ramping Silvi ke pelukannya.

Tenggorokan Silvi serasa tercekik. Ia tergugu. Baginya, Calvin ayah terbaik. Ia membalas pelukan ayah baik hati itu. Dengan lembut, Calvin mencium kening anak tunggalnya.

**   

Oh, mendung membayangi

Jalan kehidupan yang kulalui

Datang dan datang lagi

Tak jua mau menepi

Yang tersisa padaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun