Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Lily Berguguran

27 September 2019   06:00 Diperbarui: 27 September 2019   06:01 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Bermuda Easter Lily (www.thebermudian.com)

Dewa Zeus jatuh cinta pada manusia biasa bernama Alceme. Alceme melahirkan putra bernama Hercules. Zeus menginginkan Hercules disusui istrinya, Dewi Hera. Dia mengira Hera takkan mau menyusui Hercules. Hera dibius, lalu tanpa sadar dia menyusui Hercules. 

Ketika efek obat biusnya habis, Hera terbangun dan kaget mendapati bayi Hercules berada di atas dadanya. Tak sengaja dia melempar Hercules. Air susu Hera pun berhamburan. Semburan air susu ke langit berubah menjadi Galaksi Bima Sakti yang kita kenal juga dengan sebutan Milky Way. Air susu yang terhambur ke bumi berubah menjadi bunga lily.

Ya, cerita Calvin terpatri di memoriku. Dia story teller yang baik. Selalu menenangkan tiap kali mendengar suaranya yang lembut bercerita padaku. Wawasanku semakin luas berkat cerita-ceritanya.

"Bunga lily putih ini sesuai dengan kelembutanmu, Princess. Lily putih melambangkan kesucian dan kemurnian. Kami, orang-orang Tionghoa, memandang lily sebagai simbol keberuntungan."

Suara lembut Calvin kembali terekam dalam otakku. Kupeluk buket bunga itu erat-erat, seolah aku sedang mendekap pengirimnya.

Sepanjang pagi, aku mengurung diri di apartemen. Project skenario film tak kusentuh. Proposal kerjasama dari desainer belum kubaca. Pikiranku tersita oleh kerinduanku pada Calvin. Apa aku pulang saja ya? Aku rindu dan khawatir padanya.

Siangnya, aku kedatangan tamu lagi. Kali ini seorang pria berjaket hijau. Pria itu menyorongkan sekotak ayam goreng dari restoran cepat saji ke tanganku. Sudah dua kali Calvin mengirimiku barang hari ini. Tadi pagi bunga, siang ini makanan.

Kulahap makan siangku sambil memikirkan pengirimnya. Bagaimana kabarnya hari ini? Apakah dia sehat? Adakah yang menemaninya makan siang?

Pandanganku tertumbuk ke arah buket bunga yang kuletakkan di sofa. Astaga, mengapa kelopak-kelopak lily berguguran? Cepat sekali. Tidak, ini tidak benar. Ada yang tidak beres.

Firasatku tidak enak. Ya Tuhan, malaikatku..

Ponsel pintarku berdering. Muncul pop up bertuliskan Alea. Kuangkat dengan gugup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun