Dewa Zeus jatuh cinta pada manusia biasa bernama Alceme. Alceme melahirkan putra bernama Hercules. Zeus menginginkan Hercules disusui istrinya, Dewi Hera. Dia mengira Hera takkan mau menyusui Hercules. Hera dibius, lalu tanpa sadar dia menyusui Hercules.Â
Ketika efek obat biusnya habis, Hera terbangun dan kaget mendapati bayi Hercules berada di atas dadanya. Tak sengaja dia melempar Hercules. Air susu Hera pun berhamburan. Semburan air susu ke langit berubah menjadi Galaksi Bima Sakti yang kita kenal juga dengan sebutan Milky Way. Air susu yang terhambur ke bumi berubah menjadi bunga lily.
Ya, cerita Calvin terpatri di memoriku. Dia story teller yang baik. Selalu menenangkan tiap kali mendengar suaranya yang lembut bercerita padaku. Wawasanku semakin luas berkat cerita-ceritanya.
"Bunga lily putih ini sesuai dengan kelembutanmu, Princess. Lily putih melambangkan kesucian dan kemurnian. Kami, orang-orang Tionghoa, memandang lily sebagai simbol keberuntungan."
Suara lembut Calvin kembali terekam dalam otakku. Kupeluk buket bunga itu erat-erat, seolah aku sedang mendekap pengirimnya.
Sepanjang pagi, aku mengurung diri di apartemen. Project skenario film tak kusentuh. Proposal kerjasama dari desainer belum kubaca. Pikiranku tersita oleh kerinduanku pada Calvin. Apa aku pulang saja ya? Aku rindu dan khawatir padanya.
Siangnya, aku kedatangan tamu lagi. Kali ini seorang pria berjaket hijau. Pria itu menyorongkan sekotak ayam goreng dari restoran cepat saji ke tanganku. Sudah dua kali Calvin mengirimiku barang hari ini. Tadi pagi bunga, siang ini makanan.
Kulahap makan siangku sambil memikirkan pengirimnya. Bagaimana kabarnya hari ini? Apakah dia sehat? Adakah yang menemaninya makan siang?
Pandanganku tertumbuk ke arah buket bunga yang kuletakkan di sofa. Astaga, mengapa kelopak-kelopak lily berguguran? Cepat sekali. Tidak, ini tidak benar. Ada yang tidak beres.
Firasatku tidak enak. Ya Tuhan, malaikatku..
Ponsel pintarku berdering. Muncul pop up bertuliskan Alea. Kuangkat dengan gugup.