Daripada kehilangan dirimu
Cintaku tak mungkin beralih
Sampai mati hanya cinta padamu (padamu) (Maudy Ayunda-Kamu & Kenangan).
Aku bernyanyi dengan wajah sendu berurai air mata. Kepingan kaleidoskop kenanganku dengan Calvin berhamburan. Dibenturkan dengan kenyataan bahwa suamiku kini berbeda.
Calvin sakit. Tak ada harapan untuk disembuhkan secara total. Obat anti koagulan dan anti platelet hanya berfungsi untuk menghambat penggumpalan darah, bukannya penyembuhan. Mulai saat ini, dia harus mengubah beberapa kebiasaan hidupnya. Jam istirahatnya harus diperbanyak. Bahkan ia harus mundur dari kantor.
Berat, sangatlah berat untuk Calvin. Aku harus mendampinginya. Aku takkan meninggalkannya lagi. Demi Nabi Yusuf yang tidak pernah memperkosa Zulaikha, aku sangat takut kehilangan malaikatku. Diri ini takut ditinggal sendirian olehnya.
Minah mendatangiku. Matanya basah. Ia menyeret koper besar.
"Nyonya...Nyonya sama Tuan teh beneran mau pindah? Nggak bakalan balik ke sini lagi atuh." sedunya.
"Soal balik lagi apa nggak, saya belum tahu. Tapi saya bakal sering ke sini. Kamu urus rumah ya. Kamu masih dibutuhkan di sini." kataku berusaha menjelaskan.
"Iya, Nyonya. Saya teh nggak bakal kemana-mana. Semoga Tuan ganteng kuat."
"Dia pasti kuat."