Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surga Bukan Perumahan Cluster

22 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 22 Mei 2019   06:50 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan biarkan memilih yang lain

Tapi jangan pernah kaudustai takdirmu

Pasti itu terbaik untukmu

Janganlah lagi kau mengingatku kembali

Aku bukanlah untukmu

Meski ku memohon dan meminta hatiku

Jangan pernah tinggalkan dirinya untuk diriku

Lagu itu teramat sedih. Upright piano di balkon penthouse mewah milik Ayah Calvin jadi saksinya. Sivia menyuarakan kepedihan hatinya.

"Kenapa sedih, Sivia? Aku tidak akan meninggalkanmu..." Ayah Calvin berujar lembut. Kedua tangannya membelai rambut Sivia.

"Kau akan meninggalkanku...karena kau tak bisa meninggalkan Dia."

Ayah Calvin menghela nafas. Dapat dibacanya pancaran kesedihan di mata gadis itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun