Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Surat dari Adeline

7 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 7 Februari 2019   06:10 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seberkas ide berkelebatan di benak Tuan Effendi. Ia meminta kompromi.

"Kalau begitu, bisakah saya minta data dan foto para penghuni apartemen ini?"

"Tidak bisa. Kami menjaga keamanan penghuni apartemen ini."

"Ayolah..." Tuan Effendi memohon.

"Anda pikir saya orang jahat? Saya bukan mafia, perampok, detektif, mata-mata, atau hacker. Saya hanya pria kesepian yang mencari anak saya."

Saat mengatakan 'kesepian', wajah Tuan Effendi berubah sendu. Ia kesepian, benar-benar kesepian. Tak adakah yang mengerti kecuali Tuhan?

Iba hati si resepsionis. Sebagai wanita, perasaannya lebih peka. Tetapi dia tak bisa melanggar peraturan. Jika peraturan dilanggar, bisa-bisa dia kehilangan pekerjaan.

"Maaf Pak, saya tetap tidak bisa." sesalnya.

Keputusasaan memukuli hati. Tuan Effendi menggunakan kemungkinan terakhir.

"Kalau begitu, saya mau beli apartemen di sini. Masih adakah unit yang kosong?"

"Ada, Pak. Penthouse di lantai 33."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun