Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[3 Pria, 3 Cinta, 3 Luka] Surat dari Adeline

7 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 7 Februari 2019   06:10 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama, Tuan Effendi melangkah ke lift. Ia ingin melihat-lihat penthouse yang akan dibelinya. Lift kosong. Ditekannya tombol 33. Benda stainless itu berguncang naik, menggelitik dasar perutnya. Sedikit horor saat naik lift sendirian.

Ting

Pintu lift terbuka di lantai 12. Seorang pemuda berkemeja hitam masuk. Sedetik. Tiga detik. Lima detik, Tuan Effendi mengenalinya. Ya, Tuhan, pemuda tampan itu...pemuda berkulit putih dan bermata sipit yang mencuri perhatiannya. Wajah pemuda itu masih terpatri di benaknya.

"Selamat pagi," sapa pemuda itu ramah.

"Pagi." balas Tuan Effendi, suaranya sedikit bergetar.

"Anda yang waktu itu ketemu di pantai, kan? Yang menabrak Abi Assegaf?"

Tuan Effendi mengangguk antusias. Ternyata si pemuda masih ingat.

"Kamu tinggal di sini juga?"

"Iya. Saya tinggal di lantai 27. Anda mau ke lantai 33?"

"Betul. Kamu mau kemana, Nak?"

"Saya mau ke lantai dasar, tapi Anda dulu sajalah. Saya bisa menunggu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun