"Aku punya tanggung jawab, Revan. Kumohon mengertilah."
"Mungkin aku ingin selibat saja." potong Revan cepat.
"Jangan pernah berkata begitu. Kau terlalu baik untuk selibat."
Terlalu baik untuk selibat? Revan tertawa hambar. Klise sekali.
** Â Â
Abi Assegaf mengelus-elus kening Revan. Dipeluknya anak lelaki yang bukan darah dagingnya itu dengan penuh kasih.
"Tak mudah, Nak. Tak mudah memilih antara keluarga dengan pasangan."
"Yorina selalu mementingkan ibu dan kakaknya, Abi. Tak ada diriku di hatinya."
"Siapa bilang? Siapa yang tahu hati seseorang? Revan anakku, Abi yakin Yorina mencintaimu. Tapi dia belum bisa meninggalkan keluarganya."
"Lalu sampai kapan? Sampai usianya tergerus dan dia jadi perawan tua?"
"Kita tidak pernah bisa memastikan apa yang terjadi saat berikutnya, Sayang."