Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Revan-Yorina

24 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 24 Januari 2019   06:40 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setelah ini, aku tak bisa kemana-mana. Kakakku sakit dan ibuku sudah terlalu tua."

Sambil menyetir, Revan mendengarkan. Jauh di dalam hati, sesuatu runtuh perlahan.

"Sekarang, kakakku harus makan dengan bantuan selang. Aku punya tanggung jawab, Revan."

Mobil melaju menembus padatnya kendaraan. Kaca mobil berembun. Titik-titik gerimis jatuh dari langit.

"Aku tidak mungkin meninggalkannya. Mengertilah."

Cengkeraman Revan pada kemudi mobil bertambah erat. Kemacetan panjang menghalangi. Sukses mengulur waktunya bersama Yorina.

"Aku tak berani menaruh harapan padamu, Yorina." lirih Revan.

"Kau tidak pernah mementingkanku, tidak pernah mementingkan cinta kita."

Yorina menghela nafas. "Tapi kakakku sakit, Revan. Dan ibuku..."

"Apa pun alasannya, kau tidak pernah memprioritaskan. Aku tak ada di hatimu."

Sepasang mata sipit Yorina digenangi kristal bening. Dia tergugu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun